Mohon tunggu...
Yohanes Budi
Yohanes Budi Mohon Tunggu... Human Resources - Menulis kumpulan cerpen "Menua Bersama Senja" (2024), Meminati bidang humaniora dan pengembangan SDM

https://ebooks.gramedia.com/id/buku/menua-bersama-senja

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Doa Penjual Jas Hujan

22 Juli 2024   08:57 Diperbarui: 22 Juli 2024   12:31 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepuluh ribu, bajunya
Dua puluh ribu; baju dan celana

Tak bermaksud mencela panas tapi kami belum makan siang ini
kalau panas, mana laku jas hujan kami

Kami tak doakan agar hujan, tidak!
Tuhan pun tak perlu dipaksa-paksa
karena kami tahu, hujan akan tiba pada saatnya

Kami tak bermaksud merepotkan pengendara
tapi kalau hujan, itu berarti kami bisa makan
Maka maafkan jika harus kami keraskan pinta dan niat
agar segera turun hujan, meski kini panas menyengat.

Lihat saja anakku perempuan sudah sedari tadi menekan perutnya, menahan lapar
karna tak henti lantunkan doa dengan ikhlas terpancar, hanya satu: turunlah hujan
tak perlu deras, cukuplah basahi jalan dengan rintik seperlunya.

Doa kami mungkin tak banyak disukai,
karena hujan bikin repot para pengendara, bikin ribet, dan repot.

Maka, biar gampang dan simpel
pakailah ini jas hujan, yang praktis, simple, dan gak ribet.
agar nanti sampai di rumah dengan selamat,
barang dan badan tetap kering dan nyaman.

(ditulis di Cirendeu, 8 Juli 2024 18.01)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun