Buku ini bukan sekadar (bermaksud) merawat nostalgia penulis dengan almamaternya. Di bagian "Catatan Penulis", ia menuliskan ketersentuhannya saat memulai perjalanan "menembus batas waktu".Â
Ia menulis: "Hati saya bergetar membayangkan para pionir Ursulin-sekaligus misionaris perempuan pertama di Hindia Belanda-tersebut menjejakkan kaki di Batavia awal abad ke-19. Sekelompok perempuan-perempuan pemberani yang tidak gentar mengarungi lautan luas dengan badainya nan ganas, rela meninggalkan keluarga dan tanah airnya serta menderita bahkan bertaruh nyawa sepanjang pelayaran demi mencerdaskan insan belia di tanah misi Batavia (kini Jakarta)."
Kehadiran biarawati Ursulin, patut disyukuri, turut meletakkan fondasi pendidikan perempuan, terutama di Batavia hingga sekarang di Indonesia pada umumnya. Semoga motto Soli Deo Gloria juga menjadi semangat berkarya bagi kita semua, terkhusus alumni yang tersebar di penjuru negeri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H