Mohon tunggu...
Yohanes Budi
Yohanes Budi Mohon Tunggu... Human Resources - Menulis kumpulan cerpen "Menua Bersama Senja" (2024), Meminati bidang humaniora dan pengembangan SDM

https://ebooks.gramedia.com/id/buku/menua-bersama-senja

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bola Kasti

17 November 2020   22:37 Diperbarui: 17 November 2020   23:00 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sbr: kebudayaan.kemdikbud.go.id

Di sore yang terang

Di tanah lapang yang terhimpit gedung-gedung bertingkat

Sekelompok anak bermain bola kasti

Laki dan perempuan

Amir memimpin regu A

Melani memimpin regu B

Amir mengatur strategi

Udin bertugas melempar bola

Mika berjaga di belakang pemukul dari grup lawan

Mamat dan Mumun berjaga sambil bersiap menangkap bola

Melani tersenyum. 

Pemenang sejati, tetap tenang dalam situasi apapun! batinnya

Melani menunjuk Santi menjadi pemukul pertama

Sementara kawan lainnya bersiap di belakang garis

Sambil melakukan pemanasan

Permainan dimulai

Dengan tangan sedikit memutar, Udin melempar bola

Santi pun mengayunkan tongkatnya dengan sigap dan ...

Bola kasti melambung tinggi...tinggi sekali...

Dua puluh detik berlalu, bola kasti belum turun juga

Tiga puluh detik, enam puluh detik

Mika pun berteriak: "Bolanya ada di atas genteng hoteel..."

Amir bersungut-sungut. Udin mengerang sambil memukul-mukul tanah.

Sedangkan Mamat dan Mumun hampir bersamaan: "Kalaah lagi kita..."

Melani, Santi dan teman lainnya bersorak kegirangan.

Melani tersenyum, sambil mendekati Amir.

"Ini hanya permainan. Ayo pulang. Hari sudah petang!"

Mereka pun saling bersalaman.

Pulang. Berharap esok bisa bermain bola kasti lagi. 

Depok, 12 Okt. 2020

Nostalgia Kelompok Basis Kebondalem

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun