Mohon tunggu...
Yohanes Budi
Yohanes Budi Mohon Tunggu... Human Resources - Menulis kumpulan cerpen "Menua Bersama Senja" (2024), Meminati bidang humaniora dan pengembangan SDM

https://ebooks.gramedia.com/id/buku/menua-bersama-senja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Layang Kangen Sobat Ambyar

5 Mei 2020   15:15 Diperbarui: 5 Mei 2020   17:46 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sbr: tribunnews.com

Layangmu tak tompo wingi kuwi;
Wes tak woco opo karepe atimu,
Trenyuh ati iki moco tulisanmu
Ora kroso netes eluh neng pipiku;

Umpomo tanganku dadi suwiwi
Iki ugo aku mesti enggal bali;
Ning kepiye maneh mergo kahananku
Cah ayu entenono tekanku

...

Lagu "Layang Kangen", yang ditulis Didi Kempot di Rotterdam Belanda tahun 1996 ini, kali pertama saya dengarkan di (sekitar) pertengahan tahun 1999. Seorang sahabat mengenalkan lagu ini, saat kongkow dengan beberapa teman. Petikan gitar dan suaranya yang merdu membuat saya jatuh hati, mulai menghapal lagunya dan menyanyikannya di setiap kesempatan.

Belakangan, di tahun 2019 akhir hingga sekarang, lagu-lagu Didi Kempot semakin digandrungi. Bukan saja oleh kalangan orangtua yang jadul, tetapi justru menjalar bahkan merasuk pada orang-orang muda dari segala lapisan strata sosial.

Pilihan lagu yang saya putar di setiap weekend pun selalu lagu-lagu Didi Kempot. Bahkan sesekali, saya dan anak lanang (5th) berdansa, bergoyang bersama mengikuti irama campur sari Didi.

Begitulah, lagu-lagu Didi Kempot menjadi tombo, obat rindu pada suatu suasana, pada suatu waktu, pada suatu memori yang hadir secara anamnesis. Mendengarkan lagunya, membuat insting permusikan saya tidak minder lagi.

Dan, pagi hari ini, Sobatnya Sobat Ambyar pergi selamanya. Sobat Ambyar Berduka, benar-benar berduka. Selamat jalan. Rahayu ing kalanggengan. Biarlah kau tuliskan kembali layang kangen dari surga yang indah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun