Mohon tunggu...
Yohanes Budi
Yohanes Budi Mohon Tunggu... Human Resources - Menulis kumpulan cerpen "Menua Bersama Senja" (2024), Meminati bidang humaniora dan pengembangan SDM

https://ebooks.gramedia.com/id/buku/menua-bersama-senja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketidakjujuran yang Mematikan

30 Maret 2020   08:29 Diperbarui: 31 Maret 2020   13:24 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: akasara.com

Coba dicermati kembali. Pilihannya hanya satu; JUJUR alias JANGAN BOHONG! Titik. Tidak ada pilihan demi kesenangan.

**

Hal serupa juga dilakukan oleh  seorang rasul bernama Petrus, murid dekat sang Guru. Pada masa-masa genting, saat ditanya oleh masyarakat Yahudi, apakah ia mengenal Mesias yang akan disalibkan? Petrus menyangkalnya sampai 3 kali.  Petrus merasa dengan penyangkalan itu, ia bisa terbebas dari sanksi sosial. Mungkin benar untuk sementara waktu. Meski akhirnya, Petrus menyesali karena mengkhianati persahabatannya dengan sang Guru.

Pertanyaan nakalnya, seandainya Petrus mengaku dengan jujur bahwa benar ia adalah murid Mesias, maka muncul beberapa hipotesa, seperti Petrus akan ikut diadili, Petrus akan dicaci maki, atau sebaliknya Petrus akan dibebaskan begitu saja. Tetapi, sudah terjadi. Petrus memilih untuk berbohong, agar ia bisa segera terbebas dari tekanan psikisnya.

Manusia makhluk otonom. Ia bebas memilih, memilah, dan memutuskan segala sesuatu. Namun, Thomas Aquinas (1225-1274) mengingatkan: perintah moral paling dasar adalah melakukan yang baik dan menghindari yang jahat.

Jujurlah

Merebaknya pandemi Covid-19 telah mengubah banyak hal sendi kehidupan dan peradaban manusia. Hakikat manusia sebagai homo socius mendadak dibatasi bahkan dikurangi. Kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan sebagai aktivitas keseharian menjadi lumpuh. Bentuk-bentuk perwujudan kehangatan dan kekeluargaan, seperti bersalaman dan pelukan persahabatan tidak bisa dilakukan untuk sementara waktu.

Musuh tidak kasat mata ini sulit dilawan, tetapi bisa diperangi dengan cara pola hidup bersih, cuci tangan sebelum menyentuh wajah, dan menghindari kontak fisik (physical distancing). Tidak kalah pentingnya adalah dengan berkata jujur kepada tenaga medis saat tubuh merasa tidak sehat, dan menunjukkan gejala terpapar Covid-19. 

Jujurlah dengan riwayat perjalanan sebelumnya. Jujurlah dengan siapa saja melakukan kontak, kapan dan di mana.  Dengan jujur, berarti Anda membantu tenaga medis mengambil tindakan yang cepat dan tepat. Dengan jujur, sepahit apapun resikonya, Anda sudah membantu memperpendek penyebaran virus corona.

Dengan jujur, Anda menyelamatkan banyak pihak yang setiap hari berjibaku menolong pasien Covid-19, juga menyelamatkan keluarga dan orang-orang tercinta di sekitar Anda.

Saya meyakini bahwa dengan berkata dan bertindak jujur, tidak ada lagi rasa malu yang membunuh Sukrasana, atau membuat putra mahkota Ratu Sima kehilangan jari kakinya.

Semoga, badai ini cepat berlalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun