Lembaga Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (LEM FIB UGM) adalah organisasi mahasiswa yang mengampu keseluruhan fungsi eksekutif. LEM FIB UGM melalui kementerian sosial masyarakat yang bergerak dalam bidang pengabdian masyarakat dengan tetap memperhatikan kebudayaan, menginisiasi untuk berpartisipasi dalam Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa). Pada kesempatan ini, topik yang diusung adalah, "Pengembangan Potensi Keterampilan Penerapan Budi Daya Biodiversitas Tanaman Obat dan Pengolahan Jamu Tradisional sebagai Sentral Bisnis Masyarakat Kelurahan Canden." Dalam mendukung pelaksanaan program, tim PPK Ormawa LEM FIB UGM Â beranggotakan 14 mahasiswa yang berasal dari Fakultas Ilmu Budaya dan Fakultas Farmasi UGM yang dibimbing oleh Dr. Wulan Tri Astuti, S.S., M.A. Desa binaan yang menjadi desa mitra LEM FIB UGM adalah Kelurahan Canden, Jetis, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakar
Kelurahan Canden dikenal sebagai Desa Wisata Jamu yang memiliki banyak potensi. Walaupun eksistensinya cukup dikenal, Kelurahan Canden masih belum dapat memanfaatkan berbagai potensi yang ada secara maksimal. Salah satu contohnya adalah bahan baku pembuatan jamu yang ternyata masih dipasok oleh daerah di luar Kelurahan Canden. Padahal, masih banyak lahan kosong yang belum dimanfaatkan, yang mana dapat digunakan untuk menanam bahan baku jamu. Selain itu, sumber daya manusia yang terdapat di Kelurahan Canden masih belum bergerak secara komprehensif. Berkaca pada isu tersebut, Tim PPK Ormawa LEM FIB UGM berkomitmen dalam pengembangan budi daya tanaman obat dan pengolahan jamu tradisional sebagai usaha pengembangan serta peningkatan potensi sentral bisnis di Kelurahan Canden.Â
Seperti yang kita tahu, jamu memiliki banyak manfaat, utamanya dalam penyembuhan penyakit. Â Tidak sedikit masyarakat Indonesia yang menjadikan jamu sebagai minuman sehari-hari, sehingga konsumsi jamu menjadi tradisi yang patut dijaga. Peluang ini dapat menjadi sebuah bisnis yang strategis serta menguntungkan bagi masyarakat di Kelurahan Canden.
Program Tim PPK Ormawa LEM FIB UGM dalam Upaya Pemaksimalan Potensi di Desa Canden
Dalam pengabdiannya, LEM FIB UGM memiliki beberapa program kerja yang dapat menunjang ketercapaian Kelurahan Canden dalam memaksimalkan potensinya. Fokus program yang dirancang adalah memanfaatkan lahan kosong untuk penanaman tanaman obat sehingga dapat menjadi pemasok bahan baku pegiat UMKM jamu di Kelurahan Canden. Selain itu, juga berfokus pada pembuatan kafe jamu yang menjadi drop point para penggiat UMKM jamu di Kelurahan Canden untuk memasarkan produknya. Dengan demikian, dapat tercipta kolaborasi yang sinergis dan merata antar masyarakat Kelurahan Canden.
Beberapa rancangan program yang dilaksanakan dalam kurun waktu enam bulan adalah sebagai berikut:
Perencanaan Program
Hal utama yang dilakukan sebelum pelaksanaan program meliputi survei tempat, identifikasi masalah, perancangan program, dan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak terkait.
Sosialisasi Program
Setelah mendapatkan kesepakatan kerja sama dengan pihak setempat, dilakukan sosialisasi program yang bertujuan untuk mengenalkan program kerja secara detail, baik kepada pemangku kepentingan maupun masyarakat setempat.Â
Focus Group Discussion
Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dilakukan untuk mengidentifikasi permasalahan Desa secara lebih lanjut. Dalam hal ini pihak yang terlibat adalah tim PPK Ormawa LEM FIB UGM, pemangku kepentingan Kelurahan Canden dan Pedukuhan Gadungan Kepuh, serta masyarakat setempat. Tujuannya adalah melakukan sinkronisasi program kerja dan permasalahan yang ada sehingga tercetus solusi yang riil.
Gotong Royong
Untuk merealisasikan penanaman tanaman obat, dilakukan gotong royong pembangunan green house. Kegiatan terkait lainnya adalah pembersihan lahan, penggemburan tanah, serta pengadaan alat dan bahan.
Sosialisasi Manfaat Tanaman Obat
Dilakukan sosialisasi tentang tanaman obat, manfaat, serta pengolahannya yang disampaikan oleh salah satu narasumber dari Pusat Studi Kedokteran Herbal yang ahli dalam bidangnya. Dengan demikian, program ini dapat meningkatkan insight masyarakat dalam mengenal potensi tanaman obat. Kemudian, dilanjutkan dengan sosialisasi cara pengolahan jamu yang disampaikan oleh salah satu penggiat UMKM jamu di Padukuhan Kiringan.Â
Percobaan Penanaman
Setelah mendapatkan pengetahuan tentang tanaman obat melalui sosialisasi, dilakukan percobaan penanaman tanaman obat secara langsung. Namun, untuk sementara waktu, penanaman masih menggunakan media tanam polybag selama masa pembangunan green house berlangsung.
Lokakarya Pembuatan dan Pengemasan Jamu
Untuk menyokong ketercapaian kafe jamu, diberikan pembekalan kepada sumber daya manusia yang ada melalui kegiatan lokakarya pembuatan mulai dari pengolahan bahan hingga pengemasan produk. Pelatihan ini bekerja sama dengan penggiat UMKM Jamu yang cukup ternama  di Pedukuhan Kiringan.
Penanaman Tanaman Obat
Dalam proses penanaman tanaman obat, kegiatan yang dilakukan adalah memindahkan tanaman obat yang sebelumnya ditanam di polybag ke green house.Â
Pengemasan dan Pemasaran
Dilakukan branding jamu yang kemudian dipasarkan baik secara offline di kafe jamu maupun secara online melalui media sosial atau e-commerce sehingga dapat menjangkau pasar yang lebih luas.Â
Pembangunan Kafe Jamu
Kafe jamu merupakan sarana untuk pemasaran produk jamu dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia. Di samping itu, dapat menjadi potensi wisata yang menjanjikan yang didukung dengan promosi secara gencar di berbagai media, baik online maupun offline.Â
Lokakarya
Sebagai tombak pelaksanaan program PPK Ormawa LEM FIB UGM, dilakukan Lokakarya yang meliputi pameran hasil produk, perkembangan proses penanaman, dan media promosi kafe jamu.Â
Harapan Program dari Mahasiswa dan Warga Setempat
Dari beberapa program kerja yang dirancang, harapannya semua pihak yang terlibat memiliki aspek keberlanjutan dalam memaksimalkan potensi lahan untuk tanaman obat dan meningkatkan eksistensi kafe jamu. Jika dilihat dari antusiasme masyarakat, besar harapan masyarakat terhadap program-program ini untuk menjadi pelopor utama dalam membantu mewujudkan visi misi desa. Sementara itu, latar belakang tim untuk memilih Kelurahan Canden sebagai desa mitra berawal dari permasalahan masyarakat yang tidak dapat memenuhi suplai bahan pokok pembuatan jamu gendong dan pemanfaatan potensi-potensi desa.Â
Meskipun sudah ada kebijakan yang mewajibkan masyarakat untuk menanam tanaman obat di setiap rumah, tidak membawa pengaruh yang signifikan karena tidak disertai pengetahuan yang cukup tentang manfaat tanaman obat. Selain itu, minimnya pengetahuan masyarakat tentang mekanisme penanaman tanaman obat juga menjadi hambatan yang selama ini dialami oleh masyarakat setempat. Di sisi lain, pemaksimalan potensi masyarakat dalam memanfaatkan tanaman obat dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan tambahan. Selanjutnya, program ini diharapkan dapat menjadi solusi atas ketidakseimbangan potensi yang dimiliki oleh masyarakat Kelurahan Canden.Â
Keberlangsungan program secara intensif dan berkelanjutan ini merupakan bagian dari harapan masyarakat setempat. Hal ini secara langsung disampaikan oleh Ibu Rita Rahayuningsih selaku perwakilan anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Padukuhan Gadungan Kepuh. "Harapannya agar program berjalan secara intensif agar kami cepat bergerak, kami juga mengharapkan nantinya jika program sudah selesai kami masih tetap bisa berkomunikasi dengan teman-teman Ormawa terkait apa yang sudah kita lakukan untuk tetap mengembangkan apa yang sudah kita mulai di sini", ujar beliau saat pelaksanaan kegiatan penanaman tanaman obat keluarga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H