Dilakukan sosialisasi tentang tanaman obat, manfaat, serta pengolahannya yang disampaikan oleh salah satu narasumber dari Pusat Studi Kedokteran Herbal yang ahli dalam bidangnya. Dengan demikian, program ini dapat meningkatkan insight masyarakat dalam mengenal potensi tanaman obat. Kemudian, dilanjutkan dengan sosialisasi cara pengolahan jamu yang disampaikan oleh salah satu penggiat UMKM jamu di Padukuhan Kiringan.Â
Percobaan Penanaman
Setelah mendapatkan pengetahuan tentang tanaman obat melalui sosialisasi, dilakukan percobaan penanaman tanaman obat secara langsung. Namun, untuk sementara waktu, penanaman masih menggunakan media tanam polybag selama masa pembangunan green house berlangsung.
Lokakarya Pembuatan dan Pengemasan Jamu
Untuk menyokong ketercapaian kafe jamu, diberikan pembekalan kepada sumber daya manusia yang ada melalui kegiatan lokakarya pembuatan mulai dari pengolahan bahan hingga pengemasan produk. Pelatihan ini bekerja sama dengan penggiat UMKM Jamu yang cukup ternama  di Pedukuhan Kiringan.
Penanaman Tanaman Obat
Dalam proses penanaman tanaman obat, kegiatan yang dilakukan adalah memindahkan tanaman obat yang sebelumnya ditanam di polybag ke green house.Â
Pengemasan dan Pemasaran
Dilakukan branding jamu yang kemudian dipasarkan baik secara offline di kafe jamu maupun secara online melalui media sosial atau e-commerce sehingga dapat menjangkau pasar yang lebih luas.Â
Pembangunan Kafe Jamu
Kafe jamu merupakan sarana untuk pemasaran produk jamu dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia. Di samping itu, dapat menjadi potensi wisata yang menjanjikan yang didukung dengan promosi secara gencar di berbagai media, baik online maupun offline.Â
Lokakarya
Sebagai tombak pelaksanaan program PPK Ormawa LEM FIB UGM, dilakukan Lokakarya yang meliputi pameran hasil produk, perkembangan proses penanaman, dan media promosi kafe jamu.Â
Harapan Program dari Mahasiswa dan Warga Setempat
Dari beberapa program kerja yang dirancang, harapannya semua pihak yang terlibat memiliki aspek keberlanjutan dalam memaksimalkan potensi lahan untuk tanaman obat dan meningkatkan eksistensi kafe jamu. Jika dilihat dari antusiasme masyarakat, besar harapan masyarakat terhadap program-program ini untuk menjadi pelopor utama dalam membantu mewujudkan visi misi desa. Sementara itu, latar belakang tim untuk memilih Kelurahan Canden sebagai desa mitra berawal dari permasalahan masyarakat yang tidak dapat memenuhi suplai bahan pokok pembuatan jamu gendong dan pemanfaatan potensi-potensi desa.Â
Meskipun sudah ada kebijakan yang mewajibkan masyarakat untuk menanam tanaman obat di setiap rumah, tidak membawa pengaruh yang signifikan karena tidak disertai pengetahuan yang cukup tentang manfaat tanaman obat. Selain itu, minimnya pengetahuan masyarakat tentang mekanisme penanaman tanaman obat juga menjadi hambatan yang selama ini dialami oleh masyarakat setempat. Di sisi lain, pemaksimalan potensi masyarakat dalam memanfaatkan tanaman obat dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan tambahan. Selanjutnya, program ini diharapkan dapat menjadi solusi atas ketidakseimbangan potensi yang dimiliki oleh masyarakat Kelurahan Canden.Â
Keberlangsungan program secara intensif dan berkelanjutan ini merupakan bagian dari harapan masyarakat setempat. Hal ini secara langsung disampaikan oleh Ibu Rita Rahayuningsih selaku perwakilan anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Padukuhan Gadungan Kepuh. "Harapannya agar program berjalan secara intensif agar kami cepat bergerak, kami juga mengharapkan nantinya jika program sudah selesai kami masih tetap bisa berkomunikasi dengan teman-teman Ormawa terkait apa yang sudah kita lakukan untuk tetap mengembangkan apa yang sudah kita mulai di sini", ujar beliau saat pelaksanaan kegiatan penanaman tanaman obat keluarga.