Mereka melarikan diri dengan cara memanjat pohon dan tembok.
Saat ini kami dibantu oleh warga yang masih mencari pertolongan," kata Kabid Humas Polda Aceh Kompol Joko Krisdiyanto. dikirim ke pers pada Senin (13 Maret).
Faktanya, sebagian besar imigran Rohingya ke Aceh sebenarnya adalah orang-orang yang melarikan diri dari kamp pengungsian di Bangladesh.
Hasil penyelidikan polisi menunjukkan para pengungsi tersebut sengaja membayar biaya kapal Bangladesh untuk berangkat ke Indonesia.
“Ini hasil penyelidikan kami".
Mereka membiayai pembebasan kapal yang awak kapalnya warga Bangladesh, masuk ke Indonesia tanpa prosedur resmi, sehingga kemungkinan dianggap perdagangan manusia,” jelas Irjen Pol Achmad Kartiko kepada wartawan di Mabes Polda Aceh, (30 November).
Selama tragedi Rohingya, Aceh merupakan harapan dan pusat solidaritas kemanusiaan.
Meski mendapat penolakan dari banyak pihak, masyarakat Aceh menyambut hangat kelompok pengungsi rohingya sebagai bagian dari keluarga mereka.
Namun itu dulu, sebelum simpati mereka luntur karena kelakuan buruk orang orang Rohingya.
Perubahan tersebut tercermin dari sikap sebagian warga terhadap masuknya pengungsi Rohingya dua pekan lalu.
Yang tidak biasa adalah masyarakat setempat melarang kapal berlabuh di Serambi Makkah.