Mohon tunggu...
Yazid NuurShafwan
Yazid NuurShafwan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Film dan Televisi

Yang muda semangat berkarya

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Para Pemain Skateboard Kekurangan Fasilitas Bermain

22 Maret 2021   14:35 Diperbarui: 22 Maret 2021   15:06 905
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Skateboard adalah salah satu olahraga ekstrim yang dimainkan dan dicintai oleh kalangan muda maupun tua. Skateboard lahir atau pertama kali muncul pada tahun 1950 di California Amerika Serikat. Dimana pada jaman dulu banyak sekali yang memainkan olahraga surfing dan sepatu roda, kemudian muncul olahraga baru yang diberi nama sidewalk surfing sebelum berubah menjadi skateboarding. Maka dari itu nama skateboarding adalah gabungan dari olahraga surfing dan sepatu roda. 

Olahraga skateboard sudah sangat popular di Indonesia, banyak pula khususnya di kalangan remaja yang baru mengenal skateboard berpendapat bahwa skateboard bukan hanya sekedar olahraga melainkan skateboard juga sudah dijadikan gaya hidup. Perkembangan skateboard di Indonesia juga bisa dirasakan di beberapa kota salah satunya di kota Bandung. Kota Bandung merupakan salah satu kota yang memiliki potensi kreatif. Banyak dari anak mudanya mempunyai berbagai kegiatan kreatif mulai dari fashion, dan olahraga. 

BMX, Skateboard, otopet, Sepatu roda, basket, sepak bola ,dan lain lain. Namun dari banyaknya kegiatan remaja, skateboard bisa dibilang olahraga yang cukup populer di kota Bandung. Dunia skateboard di kota Bandung pada saat ini sedang naik ke permukaan. Kita bisa jumpai para pemain skateboard di beberapa ruas jalan kota Bandung yang menggunakan trotoar sebagai lahan untuk bermainnya.

Banyak sekali peminat yang antusias dari olahraga skateboard ini, namun olahraga skateboard ini tidak di imbangi dengan fasilitas yang ada. Dengan minimnya fasilitas yang ada membuat para pemain skateboard kesulitan mencari lahan atau arena untuk bermain dan berlatih, dapat dilihat dari banyaknya para pemain skateboard yang bermain dijalanan ataupun di trotoar yang mungkin dapat mengganggu kegiatan dari masyarakat umum khususnya para pengguna trotoar. Meskipun sudah ada beberapa lahan atau arena yang menyediakan fasilitas tertentu, namun fasilitas yang ada kurang lengkap dan kurang memadai yang membuat para pemain skateboard menjadi bosan. 

Oleh karena itu, bakat yang sebenarnya dimiliki oleh para pemain skateboard tidak dapat berkembang, padahal jika tersedia fasilitas yang lengkap dan memadai tentu dapat mengasah skill yang dimiliki para pemain skateboard. Hal ini menunjukan bahwa skatepark yang hadir di kota Bandung masih belum mampu mewadahi para pemain skateboard untuk bermain. Sebelumnya pemerintah sudah membuat skatepark di taman Pramuka dan Kolong Jembatan Pasopati. Namun tak dapat dipungkiri, ketika akhir pekan tiba kedua skatepark tersebut sangat penuh sehingga pemain skateboard lainnya mau tidak mau harus mencari lahan atau arena lain untuk bermain sebagai pilihan alternative. 

Walaupun skatepark di kota Bandung masih terhitung minim, namun kota Bandung mampu melahirkan banyak talenta pemain skateboard yang handal dan perlu diketahui bahwa skateboard mampu menciptakan ekosistem industrinya sendiri dalam dunia berbisnis seperti Distro (Distribution Store), skateshop, skateschool hingga skate photographer dan videographer  pun sudah dijadikan lahan untuk mencari uang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun