Mohon tunggu...
Yazid Baarram
Yazid Baarram Mohon Tunggu... Desainer - Teknik Arsitektur

41221110016 - S1 Teknik Arsitektur - Universitas Mercu Buana - Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB - Dosen pengampu Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram pada Upaya Pencegahan Korupsi dan Transformasi Memimpin Diri Sendiri

21 November 2024   18:23 Diperbarui: 21 November 2024   18:23 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak Terpengaruh oleh Lingkungan yang Negatif
Salah satu cara untuk memperkuat integritas adalah dengan tetap teguh pada prinsip-prinsip moral meskipun berada dalam lingkungan yang penuh godaan atau tekanan. Ki Ageng mengajarkan agar seseorang tidak mudah terpengaruh oleh situasi atau orang lain yang bisa menggoyahkan integritasnya. Keteguhan hati dan keberanian untuk bertindak sesuai dengan nilai-nilai kebenaran adalah kunci.

  • Berpegang pada Prinsip Hidup yang Luhur (Ajaran Jawa)
    Sebagai seorang filsuf Jawa, Ki Ageng Suryomentaram mengajarkan pentingnya berpegang pada prinsip hidup yang luhur seperti "tutur, tresna, lan tekad." Dengan berlandaskan pada ajaran-ajaran luhur tersebut, seseorang akan semakin memperkuat integritas mereka, menjauhi tindakan yang merugikan orang lain, dan selalu berusaha untuk menjalani hidup dengan penuh kedamaian dan kejujuran.

  • Membangun Ketulusan
    Integritas juga datang dari ketulusan hati. Dalam ajarannya, Ki Ageng Suryomentaram menekankan pentingnya berbuat baik tanpa pamrih. Ketulusan ini akan memancarkan energi positif yang memperkuat karakter dan membuat seseorang tetap teguh pada kebenaran.

  • 3. Membentuk Pemimpin yang Mengutamakan Kepentingan Bersama

    Dalam ajaran Ki Ageng Suryomentaram, pemimpin sejati bukan hanya orang yang memiliki kekuasaan atau kedudukan tinggi, tetapi seseorang yang dapat membawa manfaat bagi orang banyak, menjaga kesejahteraan kolektif, dan bertindak berdasarkan kebajikan dan moralitas. Berikut adalah beberapa prinsip yang diajarkan Ki Ageng Suryomentaram dalam membentuk pemimpin yang mengutamakan kepentingan bersama:

    • Mengutamakan Kepentingan Rakyat (Miturut Luhur)
      Menurut Ki Ageng, pemimpin sejati harus memiliki visi yang lebih besar daripada sekadar kepentingan pribadi atau kelompok. Seorang pemimpin harus mampu mengedepankan kepentingan rakyat dan menjaga keharmonisan sosial. Ajaran "miturut luhur" mengajarkan bahwa tindakan seorang pemimpin harus mengarah pada kesejahteraan bersama, bukan hanya untuk kepentingan diri sendiri atau golongan tertentu.

    • Kejujuran dan Ketulusan
      Ki Ageng menekankan bahwa pemimpin yang baik harus berpegang pada prinsip kejujuran dan ketulusan. Dengan berpegang pada nilai-nilai ini, pemimpin tidak akan terjebak dalam godaan untuk mengejar kepentingan pribadi yang merugikan orang lain. Kejujuran menciptakan kepercayaan di antara pemimpin dan rakyatnya, dan ketulusan menciptakan hubungan yang lebih erat serta mendalam.

    • Mengendalikan Ego dan Nafsu
      Salah satu ajaran Ki Ageng yang paling penting adalah pentingnya mengendalikan ego dan nafsu pribadi. Pemimpin yang mengutamakan kepentingan bersama harus mampu menahan diri dari godaan kekuasaan atau keuntungan pribadi yang berlebihan. Dengan demikian, mereka dapat lebih fokus pada tugas mereka untuk melayani masyarakat tanpa terpengaruh oleh kepentingan pribadi yang merusak.

    • Bijaksana dalam Pengambilan Keputusan
      Seorang pemimpin yang baik harus memiliki kebijaksanaan dalam mengambil keputusan. Keputusan yang diambil tidak hanya berfokus pada hasil jangka pendek, tetapi juga pada dampak jangka panjang terhadap masyarakat. Ki Ageng mengajarkan bahwa kebijaksanaan dapat dicapai melalui pemahaman yang mendalam terhadap situasi dan kondisi yang ada, serta keinginan untuk menciptakan kebaikan yang lebih besar bagi banyak orang.

    • Memiliki Rasa Empati dan Pengertian
      Seorang pemimpin harus memiliki rasa empati yang tinggi terhadap keadaan orang lain. Pemimpin yang mampu memahami penderitaan dan kebutuhan masyarakat akan lebih mudah untuk membuat kebijakan yang berpihak pada kepentingan rakyat. Empati ini sangat penting agar seorang pemimpin dapat bertindak adil dan bijaksana.

    • Membangun Harmoni dan Gotong Royong
      Ajaran Ki Ageng sangat menekankan nilai gotong royong sebagai bagian dari kehidupan sosial yang sehat. Pemimpin yang baik harus mampu mendorong masyarakat untuk bekerja sama dan saling mendukung, bukan hanya bertindak sebagai individu yang berjuang untuk kepentingan diri sendiri. Membangun kesadaran kolektif dan menciptakan rasa solidaritas antar anggota masyarakat adalah tugas penting bagi seorang pemimpin.

    • HALAMAN :
      1. 1
      2. 2
      3. 3
      4. 4
      5. 5
      6. 6
      7. 7
      8. 8
      9. 9
      Mohon tunggu...

      Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
      Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
      Beri Komentar
      Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

      Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun