Menanggapi sebuah komentar dari tulisan saya sebelumnya, bahwa sejak kecil memang mind set kita telah diatur untuk menabung dan mendapatkan bunga. Ketika kecil, orang tua kita telah mengajarkan bahwa kalau menabung akan mendapatkan untuk dari bunga yang didapatkan per bulan. Seharusnya sekarang, mind set ini diubah, karena maraknya bank syariah yang sudah tidak membicarakan bunga. Kita harus menciptakan mind set baru yang menegaskan untuk menabung di bank adalah upaya menyimpan uang dan mendapatkan keuntungan berupa bagi hasil, memang perubahan sangat simple, dari bunga ke bagi hasil. Tapi, ini sangat berarti, karena perbedaan mendasar atas keduanya.
Maka, sosialisasi sangatlah penting dalam hal ini. Sosialisasi yang sering kita bicarakan adalah sosialisasi bagi masyarakat umum, dapat berupa seminar, artikel, iklan dan media lainnya. Jika kita mengusahakan melakukan sosialisasi kepada masyarakat umum, maka ada kesan terlambat, karena kebanyakan dari masyarakat umum telah memiliki rekening di bank konvensional misalnya. Maka, dalam artikel ini saya menyarankan untuk memberikan sosialisasi tentang menabung di bank syariah untuk anak-anak SD,SMP dan SMA. Memang terdengar sangat berat bagi adik-adik SD,SMP, SMA. Tapi, perlu ditekankan bahwa bahasa yang digunakan adalah bahasa yang mudah dimengerti oleh kelompok umur tersebut. Seperti program Bank Indonesia yaitu "Ayo Ke Bank", program ini ada baiknya ditanamkan sejak kecil. Agar setelah dewasa, anak merasa penting untuk menabung di bank syariah. Lagipula, bank syariah belum ada yang memberikan inovasi produk Syariah for Children, yaitu produk bank untuk anak-anak kelompok umur SD,SMP,SMA. Produk ini dinilai penting bagi anak-anak karena selain mereka dituntut untuk belajar menabung di bank syariah sejak kecil, hal ini juga dapat merubah mind set adik-adik agar terbiasa menabung di bank syariah.
Ketika sedang mempromosikan keunggulan syariah, banyak jawaban dari masyarakat, karena mereka telah memiliki rekening di bank lain dan tidak berniat membuka rekening di bank yang baru. Dari pendapat masyarakat umum dapat kita simpulkan bahwa memang penanaman kebiasaan menabung di bank syariah harus dilakukan sejak dini, sejak remaja, sejak memasuki masa dewasa, yaitu jenjang SMA. Sosialisasi yang dimaksud bukan merupakan promosi bank, tetapi merupakan seminar atau talk show tentang sistem syariah  kepada para remaja. Perlu ada pengkhususan dalam bidang sosialisasi ini. Diharapkan sebagai bank syariah yang mementingkan kemajuan dan kesejahteraan ummat, maka penting bagi bank syariah untuk gencar mensosialisasikan sistem yang baik kepada para remaja.
Tentang produk Syariah For Children, produk ini diharapkan adalah salah satu menarik minat nasabah, yaitu para orang tua dan remaja. Mengingat tabungan untuk kelompok umur khusus belum ada. Pernah dilakukan oleh salah satu bank umum, yaitu membuka produk untuk anak-anak dan mereka mensosialisasikannya di SMP-SMP, dan berhasil menarik banyak minat nasabah. Hal ini terjadi sekitar tahun 2002. Sosialisasi untuk kelompok umur tertentu ini perlu dipertimbangkan oleh para CsR bank syariah, karena dengan sosialisasi yang baik maka perkembangan bank syariah pun akan semakin membaik.
Kepada para orang tua yang telah memiliki anak, diharapkan anak-anaknya ditanamkan mind set yang berbasis kepada aqidah dan muamalah yang baik. Tanamkan pada benak mereka untuk mulai menabung sejak dini. Peran para guru juga dapat membantu berjalannya sistem syariah. Karena, para guru sering berinteraksi dengan murid-muridnya, maka sosialisasi syariah dapat dimulai dari sejak dini dengan banyak melakukan pendekatan kepada sekolah-sekolah, karena cikal bakal mind set yang paling dahsyat terjadi saat anak memasuki usia SMA (menjelang dewasa). Setelah itu mereka dapat memutuskan segala keputusan sendiri, termasuk memilih bank mana yang akan mereka. Penting sekali hal ini menjadi perhatian para pelaku perbankan syariah, jika ingin berkembang, maka perbankan syariah harus aktif bertindak. Semangat selalu syariah untuk dapat mencapai masyarakat yang sejahtera lahir dan batin.
http://syariahlearning.blogspot.com/2010/07/sosialisasi-syariah-dapat-dimulai-sejak.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H