SD Negeri Rejowinangun Utara 4 menerapkan ecoprint dengan teknik pounding. Ecoprint adalah seni batik yang dibuat dengan bahan alami untuk dicetak pada media kain. Teknik pounding merupakan teknik paling sederhana, karena pembuatannya hanya dengan memukul bahan alami pada kain. Guru SD Negeri Rejowinangun Utara 4, Dwi Handayani mengenalkan ecoprint teknik pounding pada siswanya, Sabtu (25/5) di kelas 3 sekolah dasar.
"Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai ajang penampilan karya siswa. Selain itu juga  sebagai sarana hiburan ditengah kepadatan pembelajaran" ujar Dwi. Dalam kegiatan ini, Dwi mengambil uji kompetensi siswa dalam projek P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila). Dwi mengambil kegiatan ecoprint karena alat dan bahan yang diperlukan mudah didapat. "dengan penggunaan bahan alami, mengajarkan siswa bahwa alam memiliki banyak manfaat bagi kehidupan" tambah Dwi.
Kegiatan dimulai dengan mempersiapkan alat dan bahan yang terdiri dari totebag, mika, daun, bunga, dan palu. Langkah yang pertama adalah alasi totebag dengan mika.Â
Kedua susun daun dan bunga sesuai selera diatas totebag dan diberi mika. Selanjutnya, pukul daun dan bunga hingga warnanya keluar, usahakan mika tidak bergeser agar tidak mengotori totebag dan mengurangi keindahan warna. Kemudian jemur totebag hingga kering. Totebag motif alami dengan ecoprint teknik pounding siap digunakan.
Hasil dari kegiatan ini bisa menambah nilai jual totebag polos menjadi lebih berharga, selain itu juga menambah nilai keindahan saat digunakan sehari-hari. Sebagian besar siswa menggunakan totebag hasil karyanya sebagai wadah bekal saat di sekolah.
Siswa merasa antusias saat mengikuti kegiatan tersebut. Salah satu murid kelas 3, Farid Ridho Ibnu Nabil merasa senang dengan kegiatan ini dan merupakan pengalaman pertamanya mengenal ecoprint dengan teknik pounding. "Saya sangat senang mengikuti kegiatan ini. Ini merupakan pengalaman pertama saya. Karya saya akan saya pajang di dinding kamar" ujar Nabil.
