1. Risiko Kerugian Tinggi
Harga saham bisa turun secara drastis karena berbagai faktor, termasuk perubahan ekonomi global, kinerja perusahaan yang buruk, atau isu-isu politik dan sosial. Kerugian bisa sangat signifikan, terutama bagi investor yang tidak memiliki strategi yang baik.
2. Fluktuasi Pasar
Saham sangat dipengaruhi oleh fluktuasi pasar, yang bisa membuat nilainya naik-turun dalam waktu singkat. Investor harus siap dengan volatilitas ini.
3. Membutuhkan Pengetahuan dan Waktu
Berinvestasi di saham memerlukan pemahaman mendalam mengenai analisis fundamental dan teknikal. Selain itu, investor harus terus mengikuti perkembangan pasar, yang membutuhkan waktu dan perhatian.
4. Tidak Ada Jaminan Keuntungan
Berbeda dengan deposito atau obligasi yang memberikan bunga tetap, saham tidak menjamin keuntungan tetap, bahkan bisa mengalami kerugian total.
 Apakah Investasi Saham Aman?
Keamanan investasi saham sangat tergantung pada pendekatan dan profil risiko investor. Dengan strategi investasi yang hati-hati dan pemilihan saham yang bijaksana, risikonya bisa dikelola. Namun, bagi pemula atau mereka yang tidak ingin mengambil risiko tinggi, saham bisa terasa kurang aman.
Alternatifnya, investor bisa memilih saham-saham blue-chip yang cenderung lebih stabil dan memiliki rekam jejak yang baik, atau mempertimbangkan reksa dana saham jika ingin mengurangi risiko dengan diversifikasi yang dikelola oleh profesional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H