Mohon tunggu...
Yayah Karlina
Yayah Karlina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa | Ilmu Komunikasi

Menonton film dan series sudah menjadi hobiku sejak SMP. Aku suka meracuni teman-temanku untuk menonton film atau series, kemudian mengulasnya bersama-sama. Di sini, aku seperti menemukan wadah baru sebagai tempatku untuk membagikan rekomendasi tontonan kepada pembaca yang lebih luas. Tak hanya itu, aku juga akan membahas tentang topik-topik menarik lainnya. Semoga tulisan-tulisanku di Kompasiana bisa memberikan inspirasi dan informasi yang bermanfaat untuk kalian, ya!

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Dari Layar Kaca ke Hati: Drama Korea Twenty Five Twenty One Berhasil Merajut Ikatan Emosional dengan Penonton

20 Juli 2024   21:58 Diperbarui: 7 Agustus 2024   18:48 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Na Hee Do dan Baek Yi Jin, simbol kekuatan dan ketekunan dalam mengejar impian. (Sumber: Instagram/tvn_drama)
Na Hee Do dan Baek Yi Jin, simbol kekuatan dan ketekunan dalam mengejar impian. (Sumber: Instagram/tvn_drama)

Keunikan yang Terkandung

Keunikan yang menonjol dari drama Twenty Five Twenty One adalah karena drama ini dikemas dengan menggambarkan kehidupan di Korea Selatan dengan latar waktu tahun 1990-an, khususnya pada masa krisis finansial Asia tahun 1997-1998. 

Selain itu, drama ini juga mengangkat olahraga anggar sebagai tema utama. Hal tersebut memberikan sudut pandang baru dan menarik, terutama melalui karakter Na Hee Do yang berjuang untuk menjadi atlet anggar terbaik. 

Karakterisasi yang kuat juga menambah keunikan dalam drama ini. 

Di mana setiap karakter memiliki latar belakang dan perkembangan yang realistis, sehingga penonton dapat melihat pertumbuhan dan perjuangan mereka untuk mencapai impian.

Salah satu tren yang muncul di kalangan penonton Indonesia adalah ucapan "meskipun terlambat, selamat atas pernikahanmu, Na Hee Do." 

Tren ini mencuat karena kalimat tersebut menangkap esensi dari harapan dan ucapan selamat yang terlambat, namun tetap tulus.

Hal tersebut membuat banyak penonton terharu dengan akhir cerita Na Hee Do yang akhirnya menikah, meskipun bukan dengan Baek Yi Jin. 

Ucapan ini juga mencerminkan perasaan campur aduk antara kebahagiaan dan kesedihan, sehingga membuat drama ini mampu menggugah emosi penonton, serta penggunaan ungkapan yang menyentuh hati dalam konteks hubungan cinta. 

Selain itu, kesan dari hubungan Na Hee Do dan Baek Yi Jin yang penuh lika-liku membuat penonton merasa terhubung secara emosional, sehingga tren ini menjadi cara bagi penggemar untuk mengekspresikan dukungan mereka terhadap pasangan fiktif tersebut.

Antusiasme penonton Indonesia membuat tagar terkait drama ini menjadi tren di platform media sosial, seperti Instagram, X, dan TikTok, dengan banyak penggemar yang mengunggah momen favorit mereka dari drama ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun