Mohon tunggu...
Yayat S. Soelaeman
Yayat S. Soelaeman Mohon Tunggu... Penulis - Berbagi Inspirasi

writer and journalist / yayatindonesia@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Swiss Perkasa Ketika Italia Tampil Buruk dan Dijauhi Keberuntungan

30 Juni 2024   06:44 Diperbarui: 30 Juni 2024   14:03 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koordinasi buruk bek-tengah Alessandro Bastoni dan Mancini (Foto Reuters)

Masuknya Stephan El Shaarawy, Nicolo Fagioli, dan Bryan Christante dalam starting eleven juga terlihat tidak berhasil menghadirkan perubahan yang berarti, justru sebaliknya, setiap kali menguasai bola, para gelandang dan penyerang Italia seperti tidak tahu harus melakukan apa. Belum ada kerja sama dan saling pengertian yang padu.

Tidak bisa dipungkiri, buruknya permainan Italia saat dikalahkan Swiss, salah satu penyebabnya adalah hilangnya para pemain kunci mereka, yaitu Ricardo Calafiori dan Frederico Dimarco di jantung pertahanan, Jorginho (gelandang bertahan), dan duet attacking-midfielder Lorenzo Pellegrini dan Davide Frattesi.

Masuknya super-sub Mattia Zaccagni di awal babak kedua menggantikan Stephan El Shaarawy juga tidak mengubah keadaan. Italia terus mendapat tekanan. Ketiadaan Pellegrini membuat Zaccagni justru harus turun ke tengah untuk memperoleh bola.

Swiss Layak Menang

Namun di balik keputusan meragukan pelatih Italia Luciano Spalletti mengubah formasi permainan menjadi 4-3-3 dan mengganti beberapa pemain kunci, Swiss memang layak menang karena bermain sangat solid, kuat dalam bertahan dan berhasil memanfaatkan celah di daerah pertahanan Italia melalui umpan-umpan terobosan ke kotak penalti.

Tidak berlebihan apabila keberhasilan Swiss menyingkirkan juara bertahan Euro 2020 itu berkat kejelian pelatih Murat Yakin yang melakukan pergantian kunci yang membuat serangan mereka lebih tajam.

Ruben Vargas mengoyak pertahanan buruk Italia (Foto: www.foxnews.com)
Ruben Vargas mengoyak pertahanan buruk Italia (Foto: www.foxnews.com)
Dengan formasi andalannya 3-4-3, Murat Yakin mengubah sedikit susunan pemain mereka dibanding melawan Jerman. Wing-back kanan Dominic Widmer yang lebih kuat dalam bertahan duduk di bangku cadangan, dan posisinya diganti Fabian Rieader yang lebih agresif dan memiliki daya serang yang besar. Sedangkan posisi Reader sebagai gelandang serang diisi Ruben Vargas.

Daya gempur Swiss menjadi lebih berat dan berbahaya. Striker Breel Embolo seperti hantu yang sulit dijaga oleh Mancini maupun Bastoni, sedangkan Dan Ndoye, Ruben Vargas, dan Remo Freuler setiap saat bisa menusuk bergantian ke kotak penalti untuk menyambut umpan-umpan terobosan yang membelah pertahanan Italia.

Granit Xhaka juga mampu menstabilkan lapangan tengah, sehingga serangan Italia selalu gagal mengancam gawang Swiss. Dua gol Swiss dicetak Remo Freuler menit ke-37 ketika dia menusuk ke kotak penalti untuk menerima umpan terobosan Ruben Vagas, dan tendangannya gagal dihadang kiper Donnarumma.

Kemudian di awal babak kedua, giliran Ruben Vargas yang mencatatkan namanya sebagai pencetak gol. Umpan terobosan dari wing-back kiri Michel Aebischer ke kotak penalti berhasil dikuasai Vargas, lalu tanpa hambatan melakukan tendangan keras yang gagal dibendung Donnarumma. Swiss 2-0 Italia.

Meskipun Italia terus berusaha membalas gol dan melakukan beberapa pergantian pemain, namun para pemain Swiss seara tim benar-benar sudah memiliki kepercayaan diri tinggi, dan berhasil menahan tekanan Italia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun