Mohon tunggu...
Yayat S. Soelaeman
Yayat S. Soelaeman Mohon Tunggu... Penulis - Berbagi Inspirasi

writer and journalist / yayatindonesia@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Wahai Italia, Lupakan Catenaccio dan Jangan Lagi Berharap Keberuntungan!

28 Juni 2024   19:20 Diperbarui: 29 Juni 2024   07:15 1372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maradona vs Claudio Gentile (Foto: https//x.com)

Adakah keberuntungan akan kembali mendatangi Gli Azzurri setelah mereka tampil buruk dan hampir tersingkir? Apakah di babak knock-out penampilan Italia akan moncer dan menggila sebagaimana terjadi di Piala Dunia 1982? Atau akankah tuah tempat penyelenggaraan Euro 2024 di Jerman akan memberikan keberuntungan ganda bagi Italia sebagaimana Piala Dunia 2006?

Tantangan pertama adalah Swiss, tim yang memiliki stabilitas dalam bertahan dan menyerang. Permainan Swiss tidak jauh berbeda dengan tipikal permainan Jerman, yang mengandalkan permainan cepat, diselingi umpan-umpan terobosan berbahaya, dengan kekuatan fisik para pemainnya.

Apabila lolos dari rintangan Swiss, Italia kemungkinan akan menghadapi tantangan berat, Inggris, yang diperkirakan mampu menyingkirkan Slovakia. Andai benar, maka pertemuan Italia-Inggris di babak delapan besar Euro 2024 dipastikan akan menjadi pertemuan menarik dengan dua gaya permainan berbeda. 

Pertemuan keduanya akan menjadi ulangan final Euro 2020 di Stadion Wembley. Italia saat itu berjaya mengalahkan Inggris 3-2 melalui adu tendangan penalti.

Sangat mungkin Italia akan terus melaju, karena sebagaimana tim-tim Italia sebelumnya di arena kompetisi mayor, mereka akan semakin tangguh dan semakin tajam ketika dihadapkan dengan tim-tim yang secara kualitas setara.

Dengan formasi 4-2-3-1 yang cenderung bertahan, Spalleti akan memasang double-pivot Jorginho dan Nicolo Barella. Namun di sektor tengah, ia akan menempatkan tiga gelandang serang berbahaya; Federico Chiesa, Lorenzo Pellegrini, dan Davide Frattesi atau Giacomo Raspadori. Sedangkan juru gedor tetap dipercayakan kepada Gianluca Scamacca atau Mateo Retegui.

Kemudian di lini pertahanan, Italia selalu mengandalkan formasi empat bek, yaitu Frederico Dimarco (left full-back), Ricardo Calafiori dan Alessandro Bastoni (bek-tengah), serta Giovanni Di Lorenzo (right full-back) untuk menjaga area kiper Gianluigi Donnarumma.

Tanpa taktik Catenaccio, tanpa mengharapkan keberuntungan, tanpa mengandalkan permainan keras, tanpa mengandalkan tuah tempat pertandingan yang berlokasi di Jerman, patut ditunggu, akankah Gli Azzurri mampu mempertahankan gelar yang mereka raih empat tahun lalu di Stadion Wembley?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun