Jakarta -- Kekalahan tim nasional senior Indonesia dari Irak 0-2 pada 6 Juni 2024 lalu di depan 70 ribu pendukung, kemungkinan besar sulit untuk dilupakan Shin Tae-yong (STY). Apalagi bukan hanya sekedar kalah, tetapi beberapa pemain yang ia percaya justru melakukan kesalahan fatal yang sangat merugikan tim secara keseluruhan.
Lebih dari itu, tekanan terhadap pelatih STY juga diyakini semakin besar, terutama akibat kegagalannya dalam memilih dan meramu pemain, padahal ia untuk pertamakalinya menurunkan delapan pemain naturalisasi sekaligus, dan hasilnya kalah!
Bahkan meskipun STY menjelaskan Jordi Amat bermain baik dan babak pertama timnas menguasai permainan, namun semua orang menyaksikan, timnas gagal mencetak gol, Jordi Amat amat tidak disiplin karena sering meninggalkan posnya sebagai tiga bek sejajar, dan buntutnya ia kewalahan ketika pemain cepat Irak menusuk ke kotak penalti. Tidak ada pilihan, Jordi Amat akhirnya menjatuhkannya dengan keras, dan kartu merah!
Jelas kartu merah Jordi Amat sangat merugikan secara tim karena harus bermain dengan 10 orang melawan timnas Irak yang tangguh dan sudah unggul satu gol. Tidak berhenti di situ, kiper Ernando Ari juga melakukan dua kesalahan fatal yang berbuah penalti dan gol kedua yang mudah bagi Irak.
Namun kemudian, STY justru menyebutkan bahwa penyebab kekalahan itu karena para pemainnya melakukan banyak kesalahan. "Meski kami menjalani laga dengan baik, ada beberapa kesalahan individu yang harus kami evaluasi," katanya.
Seharusya sebagai pelatih kepala, STY memiliki banyak waktu menyiapkan, memilih dan meramu pemain, termasuk menguatkan mental pemain dan memberi peringatan untuk berhati-hati dengan hands-ball, berkonsentrasi penuh, disiplin dengan posisi main, jangan bermain-main dengan bola di kotak berbahaya, dan selalu menjaga emosi.
STY adalah pelatih berpengalaman dan pelatih kelas Piala Dunia. Sebagai seorang pelatih kepala, seharusnya ia bisa memprediksi apa yang akan terjadi di lapangan ketika dia menetapkan 11 pemain pilihannya. Dan ia seolah tidak percaya ketika Jordi Amat melakukan pelanggaran keras yang berbuah kartu merah, dan Ernando Ari memainkan bola di kotak penalti dengan berani. Â Â
Adalah wajar ketika banyak pendukung timnas, termasuk para pengamat bola, mempertanyakan kembali prestasi STY sebagai pelatih. Apa yang telah dilakukannya selama empat tahun ini? Sudahkah dia menemukan gaya dan karakter permainan timnas Indonesia? Apa yang telah dilakukannya untuk membangun timnas Indonesia? Adakah pemain yang berhasil ia didik sehingga menjadi pemain berkualitas?
Lalu, apakah peringkat FIFA Indonesia yang meningkat pesat ke urutan 134 karena keberhasilan dan kerja keras STY atau karena hadirnya para pemain naturalisasi? Program naturalisasi pemain untuk timnas seharusya menjadi program jangka pendek, setidaknya untuk mengangkat peringkat FIFA, dan  pada saat yang bersamaan meningkatkan kualitas kompetisi dan wasit.
Tak kurang dari Ketua Umum PSSI Erick Tohir yang dengan kecewa meminta STY dan  semua pemain melakukan evaluasi. Erick Thohir mengingatkan STY melakukan persiapan untuk mengalahkan Filipina dan lolos ke babak ketiga Pra-Piala Dunia 2024. Sepertinya Erick Tohir telah menyatakan sikapnya dan tidak bisa ditawar lagi, yaitu Timnas Indonesia harus menang atas Filipina dan lolos ke babak ketiga.
Lalu apa yang tengah dipikirkan STY saat ini menjelang pertandingan melawan Filipina? Tentu saja ia tidak bisa mundur, Filipina harus dikalahkan, dan peluang Indonesia sesungguhnya sangat besar, karena meskipun kalah dari Filipina, Indonesia akan tetap lolos, dengan syarat, Vietnam tidak  menang melawan Irak.
Sebenarnya akan sulit bagi Vietnam untuk sekedar seri apalagi menang melawan Irak yang akan bermain di kandangnya. Persoalannya adalah, Indonesia wajib menang atas Filipina untuk mengobati kekecewaan rakyat Indonesia, dan membangun kembali kepercayaan diri yang hampir hilang. Artinya, STY tidak perlu menghitung hasil pertandingan Irak-Vietnam, targetnya adalah, kalahkan Filipina di GBK Senayan, titik.
Filipina Berbahaya
Pelatih STY pasti paham, tidak mudah untuk mengalahkan Filipina, apalagi saat ini diperkuat lima pemain naturalisasi baru yang bermain di Eropa dan Amerika. Bahkan saat melawan tuan rumah Vietnam empat hari lalu, Filipina seharusnya bisa memenangi pertandingan. Setidaknya di babak pertama, dua peluang 99 persen seharusnya menjadi gol. Filipina juga mampu mencetak dua gol di kandang Vietnam, sebelum kalah menyakitkan 2-3.
Penjaga gawang Timnas Filipina, Neil Etheridge, mengatakan, timnya akan berjuang keras untuk meraih kemenangan atas Indonesia, apalagi empat hari lalu timnya mampu tampil baik, meskipun harus kalah 2-3 dari Vietnam.
Neil Etheridge yang dilahirkan di Inggris dan bermain untuk klub Birmingham City itu mengatakan, "The Azkals" akan semakin kuat setelah melawan Vietnam, apalagi lima pemain naturalisasi baru akan semakin menyatu saat melawan Indonesia. Ia yakin seluruh pemain akan  berjuang keras dan meraih kemenangan.
Kelima pemain naturalisasi itu adalah Scott Woods (bek kiri), Adrian Ugelvic (bek tengah), dan dua gelandang serang dan striker Dylan Demti pahamuynck, Zico Bailey, dan Alex Monis. Ketika melawan Vietnam, Filipina membawa sebanyak 22 pemain naturalisasi, dan setidaknya ada tujuh pemain baru dalam starting eleven dibanding saat mereka bermain imbang 1-1 dengan Indonesia.
Pelatih Filipina Tom Saintfiet memiliki 28 pemain untuk menghadapi Indonesia, dan sebanyak 22 pemain di antaranya bermain di luar negeri, termasuk di Eropa dan Amerika Serikat, serta di Liga Indonesia, Thailand, dan Malaysia.
Menurut Saintfiet, timnas Filipina menargetkan meraih kemenangan pertama  dalam babak penyisihan grup prakulaifikasi Piala Dunia 2026. Sebagai pelatih profesional, ia akan berjuang untuk meraih kemenangan, dan hal itu tidak ada kaitannya dengan peluang kelolosan Indonesia atau Vietnam ke babak ketiga.
Ia menjelaskan bahwa timnya bermain baik saat menghadapi Vietnam, dan ia bertekad untuk meningkatkan kualitas permainan, meskipun ia tahu timnas Indonesia adalah tim yang sangat kuat dan lapar kemenangan. Â
Prediksi Lin-up
Laga timnas melawan Filipina pada 11 Juni 2024 di Stadion GBK Senayan, Jakarta, adalah pertandingan yang  menentukan, sehingga Shin Tae-yong kali ini akan sungguh-sungguh memperhitungkan pemain-pemain yang dipilih untuk mengisi starting-eleven.
Pelatih STY juga sepertinya akan memperhatikan kualitas mental para pemain yang akan diturunkannya, setidaknya untuk menghindari terjadinya pelanggaran keras yang merugikan tim atau langkah blunder seperti yang dilakukan Ernando Ari. STY juga harus mencari solusi agar timnas Indonesia tidak lagi mandul mencetak gol dan melakukan evaluasi di lini pertahanan.
Diprediksi, pelatih STY kemungkinan besar akan memainkan kiper PSIS, Adi Satrio. Hal ini karena Ernando Ari  masih dalam tekanan mental akibat melakukan dua kesalahan saat melawan Irak. Sedangkan  tiga center-back diyakini akan diisi Justin Hubner, Jay Idzes dan Rizky Ridho.
Kemudian posisi dua wing-back sepertinya akan terjadi perubahan. Asnawi Mangkualam akan dipasang di sisi kanan menggantikan Sandy Walsh, sedangkan di sisi kiri, pemain yang baru resmi menjadi warga negara Indonesia, berpeluang menjalani debutnya saat menghadapi Filipina, yaitu Calvin Verdonk.
Sedangkanya  di lini tengah, pilihan terbaik adalah menempatkan dua gelandang beda karakter, yaitu Ivar Jenner dan Thom Haye. Keduanya akan mendukung tiga pemain depan, yang diprediksi akan diisi Ragnar Oratmangoen, Yakob Sayuri dan Rafael Struick atau Dimas Drajat.
Nathan Tjo-a-on, Shayne Pattinama, dan Pratama Arhan sepertinya harus duduk di bangku cadangan dan memberikan Calvin Verdonk kesempatan  melakukan debutnya di timnas Indonesia sebagai left-wing-back. Apalagi, para pendukung timnas Indonesia pun sangat ingin melihat aksi Verdonk untuk membawa Indonesia mengalahkan Filipina.
Sedangkan di lini depan, bagaimanapun STY harus memilih pemain cepat seperti Yakob Sayuri. Bersama Rafael Struick, keduanya akan mencoba memanfaatkan umpan-umpan terukur dari Ragnar Oratmangoen dan Thom Haye. Marselino Ferdinan yang tidak bermain baik ketika melawan Irak, kemungkinan harus duduk di bangku cadangan.
Shayne Pattinama, Pratama Arhan, Sandy Walsh, Nathan Tjo-an-o, Ricky Kambuaya, Egi Maulana Vikri atau Dimas Drajat akan menjadi senjata terakhir STY di babak kedua apabila timnas Indonesia mengalami kebuntuan di babak pertama.
Bagaimanapun, timnas Indonesia memiliki peluang besar untuk mengalahkan Filipina, apalagi Asnawi Mangkualam dan kawan-kawan akan bermain di kandang sendiri dan didukung lebih dari 70 ribu penonton. Namun jika sebaliknya, yaitu kalah dari Filipina, maka sepertinya STY akan menjalani masa-masa yang paling sulit dan berat sebagai pelatih kepala timnas Indonesia. Â
Prediksi Starting Line Up Timnas Indonesia vs Filipina:
Timnas Indonesia (3-4-2-1): Adi Satrio; Justin Hubner, Jay Idzes, Rizki Ridho; Calvin Verdonk, Ivar Jenner, Thom Haye, Asnawi Mangkualam; Ragnar Oratmangoen, Yakob Sayuri; Rafael Struick. (Pelatih: Shin Tae-yong).
Timnas Filipina (4-2-3-1): Neil Etheridge; Scott Woods, Adrian Ugelvik, Santiago Rublico, Jesper Nyholm; Michael Baldisimo, Kevin Ingreso; Dylan Demuynck, Zico Bailey, Alex Monis; Patrick Reichelt. (Pelatih: Tom Saintfiet)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H