Mohon tunggu...
Yayat S. Soelaeman
Yayat S. Soelaeman Mohon Tunggu... Penulis - Berbagi Inspirasi

writer and journalist / yayatindonesia@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola

Apa yang Dipikirkan Shin Tae-yong Jelang Lawan Timnas Filipina?

10 Juni 2024   03:22 Diperbarui: 10 Juni 2024   08:22 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Calvin Verdonk (Instagram@c.verdonk)

Jakarta -- Kekalahan tim nasional senior Indonesia dari Irak 0-2 pada 6 Juni 2024 lalu di depan 70 ribu pendukung, kemungkinan besar sulit untuk dilupakan Shin Tae-yong (STY). Apalagi bukan hanya sekedar kalah, tetapi beberapa pemain yang ia percaya justru melakukan kesalahan fatal yang sangat merugikan tim secara keseluruhan.

Lebih dari itu, tekanan terhadap pelatih STY juga diyakini semakin besar, terutama akibat kegagalannya dalam memilih dan meramu pemain, padahal ia untuk pertamakalinya menurunkan delapan pemain naturalisasi sekaligus, dan hasilnya kalah!

Bahkan meskipun STY menjelaskan Jordi Amat bermain baik dan babak pertama timnas menguasai permainan, namun semua orang menyaksikan, timnas gagal mencetak gol, Jordi Amat amat tidak disiplin karena sering meninggalkan posnya sebagai tiga bek sejajar, dan buntutnya ia kewalahan ketika pemain cepat Irak menusuk ke kotak penalti. Tidak ada pilihan, Jordi Amat akhirnya menjatuhkannya dengan keras, dan kartu merah!

Jelas kartu merah Jordi Amat sangat merugikan secara tim karena harus bermain dengan 10 orang melawan timnas Irak yang tangguh dan sudah unggul satu gol. Tidak berhenti di situ, kiper Ernando Ari juga melakukan dua kesalahan fatal yang berbuah penalti dan gol kedua yang mudah bagi Irak.

Namun kemudian, STY justru menyebutkan bahwa penyebab kekalahan itu karena para pemainnya melakukan banyak kesalahan. "Meski kami menjalani laga dengan baik, ada beberapa kesalahan individu yang harus kami evaluasi," katanya.

Seharusya sebagai pelatih kepala, STY memiliki banyak waktu menyiapkan, memilih dan meramu pemain, termasuk menguatkan mental pemain dan memberi peringatan untuk berhati-hati dengan hands-ball, berkonsentrasi penuh, disiplin dengan posisi main, jangan bermain-main dengan bola di kotak berbahaya, dan selalu menjaga emosi.

STY adalah pelatih berpengalaman dan pelatih kelas Piala Dunia. Sebagai seorang pelatih kepala, seharusnya ia bisa memprediksi apa yang akan terjadi di lapangan ketika dia menetapkan 11 pemain pilihannya. Dan ia seolah tidak percaya ketika Jordi Amat melakukan pelanggaran keras yang berbuah kartu merah, dan Ernando Ari memainkan bola di kotak penalti dengan berani.   

Adalah wajar ketika banyak pendukung timnas, termasuk para pengamat bola, mempertanyakan kembali prestasi STY sebagai pelatih. Apa yang telah dilakukannya selama empat tahun ini? Sudahkah dia menemukan gaya dan karakter permainan timnas Indonesia? Apa yang telah dilakukannya untuk membangun timnas Indonesia? Adakah pemain yang berhasil ia didik sehingga menjadi pemain berkualitas?

Lalu, apakah peringkat FIFA Indonesia yang meningkat pesat ke urutan 134 karena keberhasilan dan kerja keras STY atau karena hadirnya para pemain naturalisasi? Program naturalisasi pemain untuk timnas seharusya menjadi program jangka pendek, setidaknya untuk mengangkat peringkat FIFA, dan  pada saat yang bersamaan meningkatkan kualitas kompetisi dan wasit.

Tak kurang dari Ketua Umum PSSI Erick Tohir yang dengan kecewa meminta STY dan  semua pemain melakukan evaluasi. Erick Thohir mengingatkan STY melakukan persiapan untuk mengalahkan Filipina dan lolos ke babak ketiga Pra-Piala Dunia 2024. Sepertinya Erick Tohir telah menyatakan sikapnya dan tidak bisa ditawar lagi, yaitu Timnas Indonesia harus menang atas Filipina dan lolos ke babak ketiga.

STY hadapi tekanan berat (kompas.com)
STY hadapi tekanan berat (kompas.com)
Lalu apa yang tengah dipikirkan STY saat ini menjelang pertandingan melawan Filipina? Tentu saja ia tidak bisa mundur, Filipina harus dikalahkan, dan peluang Indonesia sesungguhnya sangat besar, karena meskipun kalah dari Filipina, Indonesia akan tetap lolos, dengan syarat, Vietnam tidak  menang melawan Irak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun