Mohon tunggu...
Yayat S. Soelaeman
Yayat S. Soelaeman Mohon Tunggu... Penulis - Berbagi Inspirasi

writer and journalist / yayatindonesia@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Indonesia Kalah Ketika Jordi Amat Kena Kartu Merah dan Ernando Ari Blunder

6 Juni 2024   18:50 Diperbarui: 6 Juni 2024   20:13 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
STY mainkan 8 pemain naturalisasi dan kalah (Kompas.com) 

Jakarta -- Irak tampil perkasa dengan mengalahkan tuan rumah Indonesia 2-0 dalam pertandingan lanjutan penyisihan grup babak kedua Pra-Piala Dunia 2026 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis sore (6/6/2024.

Dua gol kemenangan Irak melalui penalti Aymen Hussein dan Jasim Ali yang memanfaatkan blunder fatal kiper Ernando Ari yang mencoba bermain-main dan menguasai bola di kotak penalti.

Pada pertandingan kali ini, untuk pertamakalinya Shin Tae-yong memainkan delapan pemain naturalisasi, karena biasanya paling banya ia memainkan enam peman naturalisasi. Ketika melawan Tanzania empat hari lalu (2//6/2024), untuk pertamakalinya Shin Tae-yong juga memainkan tujuh pemain naturalisasi. 

Kedelapan pemain naturalisasi yang menjadi starting eleven melawan Irak adalah Jordi Amat (kapten), Justin Hubner, Sandy Walsh, Shayne Pattinama, Tom Haye, Nathan Tjo, Oratmangun, dan Rafael Struick. Sedangkan tiga pemain non-naturalisasi adalah kiper Ernando Ari, Rizky Ridho dan Marselino Ferdinan.

Dengan formasi 3-4-3, Indonesia menguasai jalannya pertandingan babak pertama, dan memaksa para pemain Irak untuk lebih banyak bertahan. Permainan ala Eropa dengan umpan-umpan lambung yang diselingi umpan-umpan terobosan yang memanfaatkan lebar lapangan, memaksa pemain Irak untuk mengikuti ritme permainan Indonesia.

Tom Haye yang bermain sebagai deep-lying playmaker benar-benar menjadi otak serangan Indonesia, sedangkan Nathan Tjo menjadi gelandang penyeimbang. Dua bek-sayap Indonesia Shayne Pattinma di kiri dan Sandy walsh di kanan terus menerus merangsek ke depan, dan selalu mendatangkan bahaya di kotak penalti lawan.

Ragnan Oratmangun yang menjadi gelandang serang, bermain dengan baik dan berkali-kali melakukan gerakan menusuk ke sudut pertahanan kanan permainan Irak. Setidaknya tiga peluang emas tercipta hasil kerja sama Oratmangun, Shayne Pattinama, dan Rafael Struick. Sayang, tendangan akhir selalu berhasil diblok pemain Irak, sementara Rafael Struick yang menusuk kotak penalti, gagal menguasai bola karena dihadang dua pemain Irak, padahal Oratmangun sudah menunggu di depan gawang.

Kehilangan Ciri Khas

Namun dengan delapan pemain naturalisasi bermain sekaligus, ciri khas dan gaya menyerang Indonesia benar-benar hilang, yaitu melakukan build-up dari belakang, umpan pendek cepat dari kaki ke kaki, menyisir sisi lapangan, dan kerja sama khas Ferdinan-Witan Sulaiman-Struick yang lebih stylish.

STY mainkan 8 pemain naturalisasi dan kalah (Kompas.com) 
STY mainkan 8 pemain naturalisasi dan kalah (Kompas.com) 
Permainan Indonesia berganti dengan umpan-umpan terobosan presisi dan cepat gaya Eropa. Sangat jarang terjadi solo-run pemain Indonesia yang menusuk ke kotak penalti sebagaimana biasanya Yakob Sayuri, Pratama Arhan atau Asnawi Mangkualam.

Meskipun lebih banyak menekan dan menguasai permainan, namun beberapa kali tiga penyerang Irak berhasil mengancam gawang Ernando Ari. Bahkan pada menit ke-16, penyerang Irak berhasil  menjebol gawang Indonesia melalui sundulan. Namun wasit Evans menganulirnya karena melihat penyerang Irak mendorong Tom Haye saat menyundul.

Salah satu kelemahan skema tiga bek sejajar Indonesia adalah ketika Jordi Amat yang menjadi kapten tim dan menjadi bek tengah, seringkali maju ke depan untuk mengisi posisi defensive midfielder, sehingga Rizky Ridho dan Justin Hubner justru yang menjadi dua bek-tengah. Kondisi ini sering terjadi sehingga penyerang Irak sering menusuk dari tengah.

Sering majunya Jordi Amat ke luar garis kotak 16 meter, menjadikan skema permainan Indonesia seperti menerapkan formasi dua bek sejajar (Ridho dan Hubner) dengan dua full-bek Shayne Pattinama dan Sandy Walsh, padahal Shayne dan Sandy Walsh sering merangsek ke depan, sehingga ketika serangan Irak datang, terjadi situasi yang berbahaya di wilayah pertahanan Indonesia, karena hanya Rizky Ridho dan Justin Hubner yang ada di depan Ernando Ari.

Setelah berakhir 0-0 di babak pertama, Indonesia harus ketinggalan setelah wasit Shaun Evans menghukum tendangan penalti karena Justin Hubner hands-ball di kotak terlarang. Tendangan Aymen Hussein ke sisi kiri gagal dibendung Ernando Ari, 1-0.

Jordi Amat

Indonesia kembali menderita kerugian besar setelah Jordi Amat terkena kartu merah langsung menit ke-59 karena melanggar keras penyerang Irak di luar kotak penalti. Jordi yang posisinya terlalu maju, tidak mampu menjaga pemain Irak yang menerobos cepat ke arah kotak penalti, dan hanya bisa menghentikannya dengan keras.  Wasit Evans langsung memberikan kartu merah kepada Jordi.

Indonesia langsung melakukan tiga pergantian sekaligus dengan memasukkan Pratama Arhan, Asnawi Mangkualam dan Ivar Jenner. Ketiganya menggantikan Shayne Pattinama, Sandy Walsh dan Tom Haye. Sepuluh menit kemudian Yakob Sayuri masuk menggantikan Rafael Struick.

Pada menit ke-74 Irak kembali memperoleh penalti karena kiper Ernando Ari harus menjatuhkan penyerang Irak. Namun penalti gagal karena tendangan Aymen Hussein melambung.

Indonesia semakin tertekan karena Irak terus melakukan tekanan. Sebuah peluang emas Irak gagal padahal sudah berhadapan dengan Ernando Ari. Tendangannya melambung. Beberapa saat kemudian, Ragnan Oratmangun berhasil menerobs ke kotak penalti, namun berhasil digagalkan pemain bertahan Irak.

Irak kembali menjebol gawang Indonesia setelah Ernando Ari melakukan tindakan blunder fatal yang berhasil diserobot pemain Irak, Jasim Ali, dan dengan mudah menceploskan bola ke gawang yang kosong, 2-0 untuk Irak.

Blunder Fatal Ernando Ari (Kompas.com)
Blunder Fatal Ernando Ari (Kompas.com)

Pertandingan tetap sulit bagi Indonesia karena kalah jumlah pemain. Masih beruntung Indonesia hanya kalah 2-0. Kekalahan ini juga memberikan tekanan besar bagi Shin Tae-yong yang harus dipermalukan di rumah sendiri di hadapan puluhan ribu penonton dan Presiden Joko Widodo di Stadion GBK Senayan. Salah satu keputusan yang mungkin dapat diperdebatkan adalah  tidak memainkan Ivar Jenner sejak awal, padahal ia adalah gelandang bertahan yang tangguh saat menahan serangan lawan.    

Dengan kekalahan ini, Indonesia tetap di peringkat dua dengan nilai tujuh, sedangkan Irak yang sudah lolos sebagai juara grup, menambah tiga poin menjadi 15. Indonesia harus menang atas Filipina pada 11 Juni mendatang jika ingin lolos ke babak ketiga Pra Piala Dunia 2026.

Susunan Pemain:

Indonesia : Ernando Ari, Justin Hubner, Jordi Amat, Rizky Ridho; Shayne Pattinama (Pratama Arhan), Sandy Walsh (Asnawi Mangkualam), Tom Hayem (Ivar Jenner),  Nathan Tjo-a-on; Marselino Ferdinan (Egi Maulana), Ragnar Oratmangun, Rafael Struick (Jakob Sayuri).

Irak: Jalall Hassan, Hussein Ali, Suad Naji, Rebin Adhamat, Ahmed Al Hajjaj, Ibrahim Bayesh, Bashar Bonyan, Jidan Iqbal, Amir Fouad, Osama Rasid, Aymen Hussein. []

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun