Mohon tunggu...
Yayat S. Soelaeman
Yayat S. Soelaeman Mohon Tunggu... Penulis - Berbagi Inspirasi

writer and journalist / yayatindonesia@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Indonesia Kalah Ketika Jordi Amat Kena Kartu Merah dan Ernando Ari Blunder

6 Juni 2024   18:50 Diperbarui: 6 Juni 2024   20:13 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu kelemahan skema tiga bek sejajar Indonesia adalah ketika Jordi Amat yang menjadi kapten tim dan menjadi bek tengah, seringkali maju ke depan untuk mengisi posisi defensive midfielder, sehingga Rizky Ridho dan Justin Hubner justru yang menjadi dua bek-tengah. Kondisi ini sering terjadi sehingga penyerang Irak sering menusuk dari tengah.

Sering majunya Jordi Amat ke luar garis kotak 16 meter, menjadikan skema permainan Indonesia seperti menerapkan formasi dua bek sejajar (Ridho dan Hubner) dengan dua full-bek Shayne Pattinama dan Sandy Walsh, padahal Shayne dan Sandy Walsh sering merangsek ke depan, sehingga ketika serangan Irak datang, terjadi situasi yang berbahaya di wilayah pertahanan Indonesia, karena hanya Rizky Ridho dan Justin Hubner yang ada di depan Ernando Ari.

Setelah berakhir 0-0 di babak pertama, Indonesia harus ketinggalan setelah wasit Shaun Evans menghukum tendangan penalti karena Justin Hubner hands-ball di kotak terlarang. Tendangan Aymen Hussein ke sisi kiri gagal dibendung Ernando Ari, 1-0.

Jordi Amat

Indonesia kembali menderita kerugian besar setelah Jordi Amat terkena kartu merah langsung menit ke-59 karena melanggar keras penyerang Irak di luar kotak penalti. Jordi yang posisinya terlalu maju, tidak mampu menjaga pemain Irak yang menerobos cepat ke arah kotak penalti, dan hanya bisa menghentikannya dengan keras.  Wasit Evans langsung memberikan kartu merah kepada Jordi.

Indonesia langsung melakukan tiga pergantian sekaligus dengan memasukkan Pratama Arhan, Asnawi Mangkualam dan Ivar Jenner. Ketiganya menggantikan Shayne Pattinama, Sandy Walsh dan Tom Haye. Sepuluh menit kemudian Yakob Sayuri masuk menggantikan Rafael Struick.

Pada menit ke-74 Irak kembali memperoleh penalti karena kiper Ernando Ari harus menjatuhkan penyerang Irak. Namun penalti gagal karena tendangan Aymen Hussein melambung.

Indonesia semakin tertekan karena Irak terus melakukan tekanan. Sebuah peluang emas Irak gagal padahal sudah berhadapan dengan Ernando Ari. Tendangannya melambung. Beberapa saat kemudian, Ragnan Oratmangun berhasil menerobs ke kotak penalti, namun berhasil digagalkan pemain bertahan Irak.

Irak kembali menjebol gawang Indonesia setelah Ernando Ari melakukan tindakan blunder fatal yang berhasil diserobot pemain Irak, Jasim Ali, dan dengan mudah menceploskan bola ke gawang yang kosong, 2-0 untuk Irak.

Blunder Fatal Ernando Ari (Kompas.com)
Blunder Fatal Ernando Ari (Kompas.com)

Pertandingan tetap sulit bagi Indonesia karena kalah jumlah pemain. Masih beruntung Indonesia hanya kalah 2-0. Kekalahan ini juga memberikan tekanan besar bagi Shin Tae-yong yang harus dipermalukan di rumah sendiri di hadapan puluhan ribu penonton dan Presiden Joko Widodo di Stadion GBK Senayan. Salah satu keputusan yang mungkin dapat diperdebatkan adalah  tidak memainkan Ivar Jenner sejak awal, padahal ia adalah gelandang bertahan yang tangguh saat menahan serangan lawan.    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun