Memangnya ada masalah apa kamu dengan Tuhan,
sehingga engkau tidak pernah mengingat-Nya, mendekat-Nya,
malah menjauh, membelakangi, dan meninggalkan-Nya?
Atau menurut persangkaanmu,
Tuhanmu bersalah padamu,
karena engkau dilahirkan ibumu tanpa persetujuanmu?
Tidakkah kamu dalam keadaan linglung kini?
Bukankah ketika berada di rahim ibumu,
engkau telah bersepakat dengan Tuhanmu,
bahwa engkau adalah makhluk ciptaan-Nya,
akan mengabdi kepada-Nya,
dan berjanji tidak akan menduakan-Nya?
Ketika dirimu bersepakat,
Tuhanmu melahirkanmu ke dunia,
dari ketiadaan menjai ada;
andai tidak bersepakat,
engkau akan tetap dalam ketiadaan.
Ketika kamu hidup, tumbuh besar dan dewasa,
ketika Tuhanmu menitipkan banyak pengetahuan dan ilmu,
tidakkah engkau memahami,
betapa Dia-lah sejatinya yang paling menyayangimu;
yang selalu menunda amarah dan azab-Nya saat kamu lalai,
dan selalu menunggumu untuk kembali mengingat-Nya.
Kembalilah kepada moral fitrahmu sebagai makhluk,
karena di hati yang terdalam, engkau sungguh tahu,
engkau adalah milik Tuhanmu,
dan akan kembali kepada Tuhanmu.
Mengapa kamu harus mengeras-hati,
menghindari dan menghapus Tuhan dari ingatanmu?
Padahal Tuhanmu tidak pernah sedikit pun melupakan
dan meninggalkanmu. []
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H