Mohon tunggu...
Yayat S. Soelaeman
Yayat S. Soelaeman Mohon Tunggu... Penulis - Berbagi Inspirasi

writer and journalist / yayatindonesia@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Persib Bandung dan Dominasi Pesepak Bola Asing di Panggung Kompetisi Liga 1

1 Juni 2024   13:35 Diperbarui: 2 Juni 2024   15:21 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
David Da Silva (Brazil) selebrasi gol (KOMPAS.com/Adil Nursalam)

Jakarta - Persib Bandung akhirnya tampil sebagai jawara di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia, Liga 1 musim 2023/2024, setelah dalam dua pertandingan final unggul agregat 6-1 atas Madura United.

Persib sepertinya lebih dari layak untuk menjadi juara karena tampil perkasa dan konsisten, terutama sejak babak semifinal dengan menyingkirkan Bali United.

Penampilan hebat Persib Bandung terjadi di final pertama ketika menang telak 3-0 atas Madura United di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung (26/5/2024), dan puncaknya pada pertandingan final putaran kedua di Stadion Gelora Bangkalan, Madura, Jumat (31/5), dengan memukul tuan rumah Madura United 3-1.

Sejatinya, Persib Bandung tidak diunggulkan untuk menjadi juara pada musim 2023/2024 ini, bahkan ketika Persib menduduki peringkat dua di bawah Borneo FC saat babak Reguler Series berakhir.

Justru Borneo FC yang diunggulkan untuk menjadi juara Liga 1 musim ini, apalagi klub dari Samarinda itu sangat perkasa di babak Reguler Series. Sebaliknya, Persib justru jeblok di awal kompetisi.

Namun kejutan terjadi di semifinal ketika Madura United berhasil menyingkirkan Borneo FC dengan agregat 4-2. Ketika Persib menembus final setelah menang atas Bali United, dan lawannya di final adalah Madura United, barulah para pengamat sepak bola dan kalangan kubu Persib meyakini kans menjadi juara menjadi lebih besar dibanding harus melawan Borneo FC.

Keyakinan itu bukan tanpa dasar. Pertama, karena Persib 'Maung' Bandung kini diperkuat para pemain berkualitas, dan kedua, pelatih kepala Persib adalah Bojan Hodak, pelatih asal Kroasia dengan pengalaman dan prestasi yang cukup mentereng, di antaranya membawa klub Kuala Lumpur FC beberapa kali juara. Bagi Persib secara umum, menghadapi Borneo dianggap lebih sulit dibanding melawan Madura United.

Kapten Persib, Marc Klok mengatakan, sudah saatnya ia dan Persib juara. Ia mengaku, sejak tahun 2017 ketika berlabuh ke PSM Makassar, kemudian Persija Jakarta dan Persib Bandung, setiap musim kompetisi selalu memimpikan mengangkat piala kejuaraan kompetisi nasional. Akhirnya mimpinya menjadi nyata.

Persib pada musim 2023/2024 ini sepertinya dihuni para pemain yang memiliki kualitas teknik dan mental di atas rata-rata, baik pemain lokal maupun pemain asing.

Kualitas pemain itu didukung kedalaman skuadnya, sehingga siapa pun pemain yang diturunkan, kualitas permainan Persib tidak akan menurun.

Dukungan lain adalah  manajemen yang baik, keuangan yang tidak terbatas untuk ukuran klub di Indonesia, serta yang tidak boleh dilupakan, adanya dukungan luar biasa dari 'Bobotoh' yang selalu memenuhi stadion setiap kali Persib bertanding.

Panggung Pesepak Bola Asing

Harus diakui, meskipun Persib Bandung diperkuat banyak pemain lokal kelas satu, namun panggung kompetisi Liga 1 musim 2023/2024 sesungguhnya menjadi panggung aksi para pesepak bola asing

Perjalanan Persib mengarungi Reguler Series dan Championship Series hingga mencapai final, tidak lepas dari aksi berkualitas para pesepak bola asing mereka.

Persib dan Trofi Juara Liga 1 2023/2024 (Kompas.com)
Persib dan Trofi Juara Liga 1 2023/2024 (Kompas.com)
Pemain lokal Persib merupakan pemain dengan kualitas teknis di atas rata-rata, meski bukan yang terbaik, sebuat saja Teja Paku Alam, Dedi Kusnandar, Henhen Herdiana, Rezaldi Hehanusa, Kakang Rudianto, Rachmat Irianto, Zalnando, Beckham Putra, Edo Febriansyah, Achmad Jufriyanto, Febri Haryadi dan Ryan Kurnia. Persib juga diperkuat tiga pemain lokal hasil naturalisasi, yaitu Marc Klok, Ezra Walian, dan Victor Igbonevo.

Pesepak bola asing Persib adalah kombinasi Amerika Latin dan Eropa, dan berhasil diramu Bojan Hodak menjadi kekuatan mumpuni. Mereka adalah striker David Da Silva dan Ciro Alves (Brazil), dua center-back Alberto Rodriguez (Spanyol) dan Nick Kuippers (Belanda), kiper Kevin Mendoza (Filipina/naturalisasi Denmark) dan gelandang agresif Stefano Beltrame (Italia).

Ketika Persib tampil dua kali di final Championship Series menghadapi Madura United, maka starting eleven Maung Bandung terdiri atas enam pemain asing, satu pemain asing yang dinaturalisasi (Marc Klok), dan empat pemain lokal. Bahkan ketika Ezra Walian masuk di babak kedua, Persib Bandung sesungguhnya memainkan delapan pemain asing dalam dua laga final!

Bojan Hodak adalah pelatih yang setia dengan formasi konvensional 4-3-3. Ia selalu  memasang duet center-back jangkung, Alberto Rodriguez dan Nick Kuippers, dengan dua full-back agresif dan seringkali melepaskan umpan silang berbahaya ke mulut gawang, yaitu Henhen Herdiana (kanan) dan Rezaldi Hehanusa (kiri). Sedangkan kiper dipercayakan kepada Kevin Mendoza.

Hodak juga selalu memainkan tiga gelandang dengan karakter berbeda, yaitu satu defensive midfielder (Dedi Kusnandar atau Rachmat Irianto), satu gelandang deep-flying playmaker atau gelandang box-to-box (Marc Klok atau Rachmat Irianto), serta satu gelandang serang dan agresif, yang bisa diperankan dengan baik oleh Stefano Beltrame atau Beckham Putra atau bahkan Ezra Walian.

Sedangkan trio lini serang Persib ditempati pemain berteknik tinggi dan memiliki kecepatan. Ketiganya selalu bertukar posisi dan gerakannya sulit diantisipasi, terutama ketika melakukan skema serangan balik.

Ketiga pemain lini serang Persib itu David Da Silva, Ciro Alves dan Febri Haryadi. Jika ada yang berhalangan, nama-nama Ryan Kurnia, Edo Febriansyah, Beckham Putra atau Ezra Walian bisa mengantikan mereka.

Ketika Persib Bandung mendapat serangan, maka semua pemain akan turun ke belakang membantu pertahanan, dan hanya menyisakan David Da Silva dan Ciro Alves di lini tengah.

Namun Madura United tampak kesulitan menembus compact-defend Persib, karena kotak 16 meter penuh dengan pemain Persib. Dan ketika berhasil merebut bola, maka David Da Silva, Ciro Alves dan Febri Haryadi akan melakukan counter-attack berbahaya.

Sebalknya ketika melakukan build-up, Persib seringkali memainkan varian 4-2-4 atau bahkan 2-4-4, karena Stafano Beltrame akan masuk ke kotak 16 meter, sedangkan dua full-back Henhen Herdiana dan Rezaldi Hehanusa akan maju ke depan dan memainkan peran sebagai wing-back, atau bahkan sebagai winger!

Sejatinya Madura United juga memiliki kekuatan yang tidak kalah menterang dibandingkan Persib Bandung. Enam pemain asing mereka sangat baik dalam memainkan positioning football dan menguasai lapangan tengah. Pelatih caretaker Madura United, Rachmat Basuki, juga memainkan formasi 4-3-3.

Jaja dan Rivera, roh permainan MU (Foto: Madura United)
Jaja dan Rivera, roh permainan MU (Foto: Madura United)

Cleberson Martins de Souza (Brazil) adalah bek tengah yang seringkali membantu serangan. Ia sangat tangguh berpasangan dengan Fachrudin Aryanto untuk melindungi kiper Lucas Frigeri (Brazil).

Kekuatan Madura sesungguhnya ada di lini tengah. Mereka memiliki tiga gelandang yang mampu bekerjasama dengan amat baik, yaitu defensive midfielder Jacob Mahler (pemain timnas Singapura kelahiran Denmark), dan dua gelandang yang menjadi roh dan pengatur ritme permainan, yaitu Hugo Gomes dos Santos Silva atau Jaja (Brazil) dan Francisco Rivera (Meksiko).

Sedangkan di depan, Madura memiliki striker jangkung asal Brazil, yaitu Dalberto. Ia biasanya diapit winger cepat Riyanto Abiyoso dan Malik Risaldi. Dua full-back mereka juga aktif membantu serangan, yaitu Novan Sasonggko dan Koko Ari.

Sayangnya, seperti diakui pelatih Rachmat Basuki, penguasaan bola Madura tidak diimbangi ketajaman lini serangnya yang selalu gagal menembus pertahanan Persib.

Kelemahan kedua, lini tengah dan lini pertahanan mereka selalu gagal membendung serangan balik Persib. Kecerdikan dan kecepatan David Da Silva, Ciro Alves dan Febri Haryadi atau Beckham Putra, gagal diantisipasi para pemainnya.

Regulasi Pemain Asing

Babak final Championship Series Liga 1 antara Persib Bandung versus Madura United adalah potret atau gambaran nyata bagaimana pesepak bola asing sangat menentukan kualitas permainan dan prestasi sebuah klub. Dengan jumlah 18 klub anggota Liga 1, maka ada sebanyak 108 pesepak bola asing bermain dalam setiap pekannya.

Duel asing: Rivera dan Ezra Walian (Foto: Kompas.com)
Duel asing: Rivera dan Ezra Walian (Foto: Kompas.com)
Melihat kembali pertandingan final kedua antara Madura United versus Persib Bandung, Jumat (31/5/20224), maka starting eleven kedua tim selalu memainkan enam pemain asing dan lima pemain lokal. Artinya, di lapangan ada 12 pesepak bola asing dan 10 pemain lokal. Itu adalah adalah potret umum dalam setiap pertandingan di panggung kompetisi Liga 1.

Dengan regulasi setiap klub boleh menurunkan pemain asing 5+1 (lima pemain bebas konfederasi plus satu pemain ASEAN) di Liga 1 musim 2023/2024, maka dalam setiap pertandingan Liga 1, jumlah pemain asing yang bermain lebih banyak dibanding peman lokal, sehingga hanya pemain lokal berkualitas yang dapat menembus starting eleven.

Tentu bisa diterima ketika pengelola kompetisi PT Liga Indonesia Baru beralasan bahwa jumlah pemain asing yang bermain berbanding lurus dengan meningkatnya kualitas kompetisi, sekaligus memacu pemain lokal meningkatkan kualitas diri. Namun harus diakui juga, semakin banyak pemain asing yang bermain, semakin minim kesempatan pemain lokal turun ke lapangan.

Bahkan untuk kompetisi Liga 1 musim 2024/2025 yang akan dimulai Agustus 2024, PT LIB mengubah lagi regulasi pemain asing, yaitu setiap klub bisa mengontrak delapan pemain asing, meskipun jumlah pemain yang diturunkan dalam setiap pertandingan tidak berubah, yaitu 5+1 (lima bebas konfederasi + satu pemain Asia).

Patut dinantikan klub mana yang akan tampil sebagai jawara di musim kompetisi Liga 1 musim 2024/2025. Akan sangat menarik untuk menantikan kiprah Semen Padang, PSBS Biak dan Maluku Utara United yang menjadi pendatang baru menggantikan Persikabo, RANS Nusantara dan Bhayangkara.

Namun klub mana pun yang akan juara, klub itu dipastikan memiliki kekuatan finansial yang kuat sehingga mampu mengontrak para pesepak bola asing berkualitas. []

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun