Mohon tunggu...
Yayat S. Soelaeman
Yayat S. Soelaeman Mohon Tunggu... Penulis - Berbagi Inspirasi

writer and journalist / yayatindonesia@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Gagalnya Shin Tae-yong Fungsikan Marselino Ferdinan sebagai Deep-Lying Playmaker

10 Mei 2024   04:11 Diperbarui: 14 Mei 2024   11:37 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun Marselino memiliki skill di atas rata-rata dan kepercayaan diri tinggi, namun menempatkan anak muda itu sebagai gelandang untuk mempercepat transisi dari bertahan ke menyerang, sebagai pembagi bola sekaligus bertanggung jawab untuk menjadi lapisan pertama pertahanan saat kehilangan bola, tugas itu pasti sangat berat.

Kehilangan Marselino sebagai gelandang agresif juga telah mengubah alur serangan Indonesia di lini depan, karena Rafael Struick dan Witan Sulaiman kehilangan tandem sehati, dan chemistry ketiganya sudah lama terbentuk.

Tentu tidak salah menempatkan Kelly Sroyer sebagai striker yang diapit Struick dan Witan saat melawan Irak, namun ketiadaan Marselino Ferdinan sebagai attacking-midfielder sejatinya membuat Indonesia kehilangan momentum untuk mencetak banyak gol di babak pertama saat melawan Irak. Padahal Indonesia menguasai permainan.

Andai saja STY lebih jeli, lebih logis, dan tidak 'merusak' trio lini depan Indonesia yang justru hasil 'ciptaannya', rasanya tidak sulit untuk mencetak dua gol ke gawang Irak di babak pertama. Apalagi, STY sebenarnya memiliki dua pemain yang lebih tepat untuk mengisi posisi gelandang bertahan mendampingi Ivar Jenner, yaitu Rayhan Hannan atau Ikhsan Zikrak.

Sejatinya, sebagai pelatih profesional yang sudah memiliki pengalaman luas, STY seharusnya menyadari bahwa ia telah keliru menempatkan Marselino sebagai deep-lying playmaker saat melawan Irak, dan seharusnya ia tahu, ketika ia kembali menempatkan Marselino tidak di posisi aslinya sebagai gelandang agresif saat melawan Guinea, maka itu adalah sebuah kesalahan besar!

Andai saja Marselino kembali ke posisi attacking-midfielder bersama Struick dan Witan Sulaeman, lalu menempatkan Rayhan Hannan sebagai double-pivot bersama Ivar Jenner, alur serangan Indonesia pasti lebih tajam, apalagi mereka memiliki kerja sama bagus dengan Pratama Arhan. Dengan serangan yang tajam dan kerja sama yang solid, Guinea tidak akan leluasa menekan Indonesia.

Deep-Lying Playmaker

Pemain di posisi deep-lying playmaker sesungguhnya merupakan pemain yang langka, dengan tugas yang berat, yang sejatinya harus diemban pemain yang sudah matang secara mental. Nama-nama Jorginho, Mezut Ozil, Andrea Pirlo, Zinedine Zidan, Fernandinho, atau Philip Lahm adalah beberapa nama yang menjadi trade mark di posisi ini.

Andrea Pirlo, Maestro Deep-Lying Playmaker (Foto: X.com)
Andrea Pirlo, Maestro Deep-Lying Playmaker (Foto: X.com)
Pirlo sebelumnya juga seorang gelandang agresif (attacking midfielder), sama seperti Marselino, namun di klub Brescia (Italia) waktu itu ada nama Roberto Baggio yang memiliki karakter sama. Pelatih Brescia, Carlo Mazzone, kemudian menemukan posisi yang cocok untuk Pirlo di belakang Baggio,  namanya deep-lying playmaker. Dan Pirlo benar-benar sukses menjadi pembagi bola sekaligus menjadi benteng pertama pertahanan.

Untuk pemain Indonesia saat ini sebagai contoh, beberapa pemain yang memiliki tipikal sebagai deep-lying playmaker, di antaranya adalah Marc Klok, Syahrian Abimanyu, Ananda Raehan atau Taufani Muslihuddin. Sejujurnya, Nathan Tjoe-a-on boleh dibilang berhasil mengemban tugas itu ketika Indonesia U23 mengalahkan Korea Selatan.

Deep-lying playmaker harus memiliki visi bermain cerdas, mampu menghitung berbagai kemungkinan saat ia memegang bola, dan selalu merencanakan serangan cepat. Ia harus mampu mengetahui pergerakan kawan dan membaca permainan lawan, sehingga bisa mengirim dan menempatkan bola dengan cepat dan tepat, yang membuat lawan sulit untuk membangun formasi bertahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun