Mohon tunggu...
Yayat S. Soelaeman
Yayat S. Soelaeman Mohon Tunggu... Penulis - Berbagi Inspirasi

writer and journalist / yayatindonesia@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Ketika Shin Tae-yong Kehilangan Akal

10 Januari 2023   04:28 Diperbarui: 11 Januari 2023   20:10 30787
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jordi Amat Gagal Amankan Gawang (Foto: KompasTV)

Shin Tae-yong Gagal ke Final (Foto: www.kompas.com)
Shin Tae-yong Gagal ke Final (Foto: www.kompas.com)
Namun dalam beberapa pertandingan, baik di timnas senior maupun tim 19, Shin Tae-yong yang sejatinya sangat fanatik dengan formasi 4-4-2 dengan berbagai variasinya, beberapa kali menerapkan formasi dengan tiga bek sejajar, terutama formasi 3-5-2 yang untuk pertama kali diterapkan pelatih kesohor asal Argentina, Carlos Bilardo pada tahun 1986.

Kejutan teranyar Shin Tae-yong adalah ketika bertanding melawan Thailand pada 29 Desember 2022 yang berakhir 1-1, meski sejatinya Indonesia bisa menang karena banyak peluang dan Thailand bermain dengan 10 pemain.

Dengan formasi 4-2-3-1 racikannya, ia berhasil memainkan sepak bola direct tajam dengan variasi serangan dari sayap. Empat bek andalannya adalah Asnawi Mangkualam, Fachruddin Aryanto, Jordi Amat, dan Pratama Arhan.

Kemudian di depannya ada Marc Klok dan Rachmat Irianto sebagai double-pivot; lalu tiga gelandang serang Yakob Sayuri, Egy Maulana Vikri, dan Witan Sulaeman; serta striker tunggal Dendy Sulistyawan.

Dengan formasi itu, pasukan Thailand dibuat kalang kabut. Andai saja Shin Tae-yong tidak melakukan langkah blunder mengganti Rachmat Irianto, tentu Indonesia akan meraup poin penuh, dan menjadi juara grup.

Kejutan Shin Tae-yong berlanjut saat menghadapi Vietnam pada semifinal leg 1 di Jakarta, Jumat (6/1/2023).

Dengan formasi 3-5-2, Shin Tae-yong berhasil mengejutkan lawan yang juga menerapkan formasi serupa, dan komposisi pemain yang dipasang sukses meredam permainan tajam Vietnam.

Meskipun hasilnya 0-0, namun dua peluang emas yang gagal melalui Dendy Sulistyawan dan Yakob Sayuri, memberi indikasi bahwa timnas Indonesia mampu meladeni permainan Vietnam tanpa perlu menerapkan taktik 'parkir bus'.

Formasi kejutan 3-5-2 saat melawan Vietnam berhasil menguasai lapangan tengah dengan mengandalkan dua wing-back Asnawi Mangkualam dan Pratama Arhan, gelandang jangkar Rachmat Irianto, gelandang box-to-box Marc Klok, dan gelandang agresif Marselino Ferdinan, dengan striker Dendy Sulistyawan dan penyerang sayap kanan gantung, Yakob Sayuri. Sedangkan tiga bek sejajar diisi Fachrudin Aryanto, Jordi Amat dan Rizki Ridho.

Komposisi pemain itu mampu menampilkan wajah baru timnas Indonesia yang tajam saat menyerang dan tangguh dalam bertahan.

Formasi dan komposisi itu juga memperlihatkan keseimbangan tim dan berhasil menguasai lini tengah melalui trio gelandang beda fungsi, yaitu Rachmat Irianto, Marc Klok, dan Marselino Ferdinan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun