Mohon tunggu...
Yayat S. Soelaeman
Yayat S. Soelaeman Mohon Tunggu... Penulis - Berbagi Inspirasi

writer and journalist / yayatindonesia@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Shin Tae-yong Blunder, Indonesia Gagal Kalahkan Thailand di Piala AFF 2022

29 Desember 2022   22:05 Diperbarui: 29 Desember 2022   22:06 1035
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selebrasi Marc Klok (Foto: www.kompas.com)

Jakarta -- Blunder yang dilakukan pelatih shin Tae-yong dengan mengganti gelandang bertahan timnas Indonesia Rachmat Irianto harus dibayar mahal, dan Thailand yang bermain dengan 10 pemain dan tertinggal 1-0, akhirnya berhasil menyamakan kedudukan, sehingga duel sengit Indonesia-Thailand di babak penyisihan Grup A di Stadion GBK, Jakarta, Kamis petang (9/12/2022) berakhir imbang, 1-1.

Hasil imbang tersebut, meskipun membuka peluang kedua tim untuk lolos ke babak semifinal mewakili Grup A, namun menjadi kerugian besar bagi Indonesia. Dengan hasil imbang, maka Thailand dan Indonesia memiliki nilai sama, tujuh, namun Thailand berada di puncak klasemen karena keunggulan selisih gol.

Meskipun Indonesia dan Thailand masih menyisakan satu pertandingan, namun Thailand lebih diuntungkan karena akan menjadi tuan rumah saat menjamu Kamboja, sedangkan Indonesia akan bertandang ke Manila melawan Filipina.

Hasil imbang juga cukup menyakitkan, karena dari segi permainan, Indonesia seharusnya menang lebih dari satu gol, apalagi pertandingan sengit itu digelar di Stadion GBK Jakarta yang ditonton lebih dari 50.000 pendukung Indonesia, termasuk Presiden Joko Widodo dan beberapa menteri.

Pertandingan terakhir penyisihan Grup A akan digelar Senin, 2 Januari 2023. Thailand akan  menjamu Kamboja, sedangkan Indonesia ditantang tuan rumah Filipina. Partai Thailand--Kamboja akan  menjadi pertandingan hidup-mati karena kedua tim memiliki peluang yang sama untuk lolos ke semifinal. Kamboja kini memiliki nilai enam. Pemenang otomatis akan lolos ke semifinal, namun jika imbang, maka Thailand yang lolos.

Sedangkan Indonesia cukup bermain imbang melawan Filipina untuk lolos. Bahkan jika kalah pun, asal Thailand menang atas Kamboja, Indonesia masih bisa lolos sebagai runner up grup. Namun Indonesia harus menargetkan juara grup, sehingga bisa menghindari lawan kuat di semifinal, juara Grup B, yang kemungkinan besar akan menjadi milik Vietnam.

Kejutan Shin Tae-yong

Pertandingan Indonesia melawan Thailand berlangsung sengit  sejak menit pertama. Namun banyak pendukung Indonesia dan diyakini juga kubu Thailand dikejutkan dengan komposisi pemain Indonesia, karena Shin Tae-yong memainkan Yakob Sayuri dan Dendi Sulistyawan dalam starting line up, dan meninggalkan Ricky Kambuaya, Marselino Ferdinand, dan Illija Spasojevic di bangku cadangan.

Pelatih Shin Tae-yong (Foto: www.kompas.com)
Pelatih Shin Tae-yong (Foto: www.kompas.com)

Strategi jitu pelatih asal Korea Selatan itu memberikan dampak kejutan yang tidak kecil, karena meskipun penguasaan bola dikuasai Thailand, namun serangan balik cepat para pemain Indonesia berkali-kali mengancam pertahanan Thailand. Sedangkan tekanan Thailand yang memainkan gaya bermain satu dua sentuhan cepat gagal menembus pertahanan Indonesia.

Pertahanan Indonesia cukup solid, dengan duet center back Fachrudin Ariyanto dan Jordi Amat, sedangkan Asnawi Mangkualam dan Pratama Arhan di kanan dan kiri pertahanan Indonesia bermain disiplin.

Namun sesungguhnya, ketangguhan Indonesia menahan gempuran Thailand karena hadirnya dua pemain yang mengisi posisi gelandang bertahan, yaitu Rachmat Irianto dan Marc Klok. Keduanya menjadi tembok pertama yang menahan gempuran Thailand, dan ketika memegang bola, dengan cepat memulai serangan balik melalui Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman, Yakob Sayuri atau Dendi Sulistyawan, yang bermain sangat cair di lini tengah dan depan Indonesia.

Shin Tae-yong sendiri sejak awal amat yakin dapat mengalahkan Thailand, terutama karena ia memiliki Rachmat Irianto sebagai pemain jangkar, dan Marc Klok yang menjadi nyawa permainan tim dan pengatur ritme permainan sebagai gelandang box-to-box. Namun saat melawan Thailand, Irianto dan Klok tampil kompak dan solid menjalankan fungsi double-pivot.

Dengan formasi kejutan 4-2-3-1, dengan memasang Irianto dan Klok sebagai double-pivot, dan tiga gelandang serang Egy, Witan dan Yacob Sayuri yang mendukung striker Dendi Sulistyawan, pasukan Shin Tae-yong berhasil meredam tekanan Thailand yang lebih menekankan pada penguasaan bola dan permainan cepat satu sentuhan.  

Bahkan serangan balik Indonesia setidaknya menciptakan dua peluang emas melalui sundulan Egy Maulana Vikri (menit 24) dan Witan Sulaeman (menit ke-38) yang sudah berhadapan dengan gawang yang kosong.  Sayangnya dua peluang itu tidak menjadi gol.

Pada babak kedua, serangan tajam Indonesia akhirnya menghasilkan gol, ketika tendangan keras Asnawai Mangkualam yang merangsek ke kotak penalti pada menit ke-49, harus ditahan oleh tangan kapten Thailand, Theerathon Bunmathan. Marc Klok yang menjadi algojo penalti berhasil mengelabui kiper Thailand, Kittipong Phoothawchuek. Kedudukan 1-0 untuk Indonesia.

Serangan Indonesia semakin berbahaya setelah Saddil Ramdani masuk menggantikan Egy Maulanda Vikri yang cedera. Bahkan Thailand harus bermain dengan 10 orang pada menit ke-62 setelah Sanrawat Dechmitr terkena kartu merah karena melanggar keras Sadiil Ramdani.

Blunder Shin Tae-yong

Ketika Indonesa unggul 1-0 dan juga unggul dalam jumlah pemain, kemenangan benar-benar di depan mata. Bahkan beberapa peluang kembali tercipta melalui Yakob Sayuri yang berkali-kali membuat kalang kabut pemain Thailand.

Egy Maulana Vikri (Foto: www.kompas.om)
Egy Maulana Vikri (Foto: www.kompas.om)

Sayangnya, ketika kemenangan sudah di depan mata, dan para pemain Indonesia dengan leluasa mulai memainkan penguasaan bola, dan hanya tinggal soal waktu untuk menambah gol, Shin Tae-yong tiba-tiba menarik ke luar Rachmat Irianto dan Witan Sulaeman, dan memasukkan Ricky Kambuaya dan M. Rafli pada menit ke-75.

Keputusan menarik Rachmat Irianto mungkin dipandang logis, karena Thailand hanya bermain dengan 10 pemain, sehingga Shin Tae-yong kemungkinan menganggap Indonesia tidak perlu seorang Rachmat Irianto yang menempati posisi gelandang bertahan, apalagi Indonesia saat itu terus menekan Thailand.

Namun keputusan menarik Irianto ternyata berakibat fatal, karena meskipun Thailand bermain dengan 10 orang, namun kualitas individu pemain Thailand dan kerjasamanya yang solid masih mampu membahayakan pertahanan Indonesia.

Hilangnya Rachmat Irianto dari pusat pertahanan Indonesia menyisakan ruang kosong di pusat pertahanan Indonesia, karena Ricky Kambuaya dan M. Rafli yang baru masuk adalah gelandang serang dan penyerang, yang tidak memiliki visi dan kemampuan dalam bertahan.

Blunder Shin Tae-yong akhirnya harus dibayar mahal pada menit ke-79, ketika Thailand melakukan serangan di sayap kiri, dan Asnawi Mangkualam gagal mengamankan bola. Gelandang Thailand Sarach Yooyen dengan cerdik mengisi ruang kosong di pusat pertahanan Indonesia, dan menerima bola tanpa kawalan, lalu dengan tendangan placing, bola meluncur menembus gawang yang dijaga Nadeo Argawinata. Skor 1-1.

Upaya Shin Tae-yong untuk meraih kemenangan dengan memasukkan Marselino Ferdinand menggantikan Dendi Sulistyawan pada menit ke-85 tidak berhasil, karena para pemain Thailand semakin merapatkan barisan. Akhirnya, kemenangan di depan mata hilang, dan Indonesia masih harus menunggu hingga pertandingan terakhir untuk menentukan lolos ke babak semifinal Piala AFF 20222.

Line Up Indonesia vs Thailand

Indonesia (4-2-3-1): Nadeo Argawinata (GK), Jordi Amat, Pratama Arhan, Rachmat Irianto (Ricky Kambuaya 75'), Fachruddin Aryanto, Asnawi Mangkualam, Yakob Sayuri, Witan Sulaeman (Witan Sulaeman 75'), Marc Klok, Egy Maulana Vikri (Saddil Ramdhani 59'), Dendy Sulistyawan (Marselino Ferdinan 87'). -- (Pelatih: Shin Tae-yong).

Thailand (4-5-1): Kittipong Phoothawchuek (GK), Sasalak Haiprakhon, Theerathon Bunmathan, Pansa Hemviboon, Sarach Yooyen, Teerasil Dangda (Adisak Kraisorn 73'), Bordin Phala (Peeradon Chamratsamee 82'), Kritsada Kaman, Suphanan Bureerat, Ekanit Panya (Jakkapan Praisuwan 87'), Channarong Promsrikaew (Sanrawat Dechmitr 46'). -- (Pelatih: Alexandre Polking). [/]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun