Mohon tunggu...
Yayat S. Soelaeman
Yayat S. Soelaeman Mohon Tunggu... Penulis - Berbagi Inspirasi

writer and journalist / yayatindonesia@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Peran Indonesia dalam Pengelolaan Sistem Air Global yang Berkelanjutan

28 Maret 2022   17:21 Diperbarui: 29 Maret 2022   03:08 985
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sidang WWF di Senegal (Foto: www.pu.go.id)

Mewakili Pemerintah Indonesia, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan Indonesai siap menjadi tuan rumah WWF ke-10, dengan mengangkat tema “Water for Shared Prosperity", untuk menjawab tantangan dan potensi global yang diakibatkan oleh peningkatan pertumbuhan penduduk, urbanisasi, dan perubahan iklim.

“Indonesia mengharapkan pertemuan WWF ke-10/2024 dapat menemukan solusi untuk menjawab permasalahan air secara global, khususnya memastikan ketersediaan serta pengelolaan air dan sanitasi yang berkelanjutan,” kata Menteri Basuki.

Indonesia juga dapat berbagi pengalaman dalam memanfaatkan air permukaan, membangun puluhan bendungan, SPAM Regional, SPAM Perkotaan, program Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) yang mampu melayani air minum bagi 23 juta warga desa, termasuk program padat karya penyediaan air minum untuk masyarakat berpenghasilan rendah, dan mengembangkan perilaku hidup bersih di seluruh pelosok desa.

Melalui negara-negara anggota Dewan Air Dunia, Indonesia bahkan bisa belajar mengatasi kebocoran air pada sistem pelayanan air minum jaringan perpipaan, peningkatan kualitas manajemen dan SDM instansi pengelola air minum, pemanfaatan debit air bersih yang belum dimanfaatkan (idle capacity), konsep pengelolaan SPAM perdesaan berbasis masyarakat, serta penentuan tarif air bersih yang memenuhi nilai keekonomian.

Indonesia juga dapat mengajak anggota Dewan Air Dunia untuk berkomitmen dalam pengelolaan air sesuai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) poin enam (6) yang ditetapkan PBB, yaitu memastikan ketersediaan dan manajemen air bersih yang berkelanjutan dan sanitasi bagi semua.

Seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia, berkepentingan untuk meningkatkan keterlibatan seluruh manusia dalam memelihara air baku dari pencemaran, menetapkan kebijakan air yang terjangkau, aman, sehat, dan tersedia terus menerus. Ketiadaan air bersih di suatu wilayah menjadi indikasi adanya kemiskinan, dan ancaman krisis air bersih akan mengakibatkan bencana kemanusiaan di seluruh dunia, karna masalah air adalah masalah hidup dan mati manusia.

Kegiatan Word Water Forum tahun 2024 akan sangat menentukan kelangsungan hidup manusia, terutama meningkatnya kebutuhan air akibat pertambahan penduduk dan peningkatan aktivitas ekonomi.

Persoalan pemanasan global dan perubahan iklim juga harus mendorong setiap negara dan penduduk planet ini untuk mempunyai tanggung jawab terhadap sistem air global dan Smart Water Management.

Bahkan kegiatan WWF tahun 2024 harus dimanfaatkan Indonesia untuk mengajak semua negara meminimalisasi aktivitas manusia yang tidak berpihak pada keberlanjutan sumberdaya air, serta mendorong komitmen kuat dan kerja sama antarnegara untuk menyiasati bencana kelangkaan air yang makin parah di masa mendatang. (yss)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun