Orang tua berperan sangat penting dalam mendukung pembelajaran siswa di rumah. Menurut seorang guru dalam wawancara bahwasanya guru hanya memiliki waktu terbatas di sekolah, sehingga dukungan dari orang tua di rumah sangat membantu anak dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah, terutama dalam memahami pelajaran yang mungkin belum mereka kuasai sepenuhnya. Oleh karena itu, sering berkomunikasi dengan orang tua untuk memberikan saran mengenai cara membantu anak belajar di rumah termasuk cara untuk membantu perkembangan anak. Misalnya, orang tua diharapkan ikut terlibat dalam memastikan tugas sekolah anak dikerjakan dengan baik, dan hal ini bisa ditandai dengan tanda tangan orang tua di buku tugas anak.
Selain itu, faktor-faktor lain seperti asupan gizi, kondisi fisik, serta lingkungan sosial juga turut mempengaruhi motivasi belajar anak. Komunikasi yang terbuka dan waktu berkualitas yang dihabiskan bersama anak sangat penting dalam membantu anak memahami dirinya sendiri dan menemukan minat belajarnya. Sayangnya, banyak orang tua yang masih menganggap bahwa tugas mereka selesai setelah mendaftarkan anak ke sekolah. Padahal, dukungan emosional dan motivasi yang diberikan orang tua di rumah sangat berpengaruh terhadap semangat belajar anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menyadari bahwa pendidikan anak adalah tanggung jawab bersama antara keluarga dan sekolah. Orang tua tidak hanya sebagai penyedia kebutuhan materi, tetapi juga harus menjadi pendidik pertama yang memberikan dorongan, motivasi, dan perhatian dalam proses belajar anak.
Proses pembelajaran di dalam kelas bukan hanya sekadar pertukaran informasi antara guru dan siswa, melainkan juga merupakan proses komunikasi yang kompleks. Terkadang, dalam komunikasi ini, terjadi kegagalan yang mengakibatkan materi yang disampaikan guru tidak diterima dengan baik oleh siswa. Kegagalan ini dapat mengakibatkan siswa merasa bosan dan kelelahan, terutama ketika penjelasan yang diberikan guru sulit dipahami. Dalam situasi seperti ini, seorang guru yang bijaksana harus menyadari bahwa kebosanan dan kelelahan siswa sering kali disebabkan oleh penjelasan yang tidak fokus dan membingungkan. Â Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan pembelajaran adalah dengan merancang strategi pembelajaran yang inovatif. Penggunaan media pembelajaran yang sesuai dapat menjadi alat bantu yang efektif dalam menyampaikan materi pelajaran. Media berperan sebagai jembatan antara guru dan siswa, membantu menyederhanakan konsep-konsep yang rumit sehingga lebih mudah dipahami oleh siswa.
Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan pembelajaran adalah dengan merancang strategi pembelajaran yang inovatif. Penggunaan media pembelajaran yang sesuai dapat menjadi alat bantu yang efektif dalam menyampaikan materi pelajaran, dan juga penggunaan media yang tepat dapat membuat proses belajar menjadi lebih menarik, sehingga siswa lebih termotivasi dan terlibat aktif dalam kegiatan belajar. Berdasarkan wawancara yang dilakukan, guru tersebut memanfaatkan alat-alat seperti Infocus, video pembelajaran, dan mikrofon untuk membantu siswa lebih fokus dan memahami materi dengan lebih baik. Misalnya, dengan menayangkan video pembelajaran yang relevan dengan materi, seperti sejarah para nabi untuk pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Alat-alat ini dapat membantu siswa dengan gaya belajar visual atau auditori untuk lebih mudah memahami materi dibandingkan dengan metode ceramah biasa. Teknologi juga digunakan untuk membuat pembelajaran lebih interaktif dan menyenangkan, sehingga siswa tidak cepat bosan dan tetap semangat.
Lingkungan belajar yang positif sangat penting untuk mendukung perkembangan siswa. sekolah dapat menerapkan berbagai upaya, salah satunya adalah penanaman nilai-nilai karakter melalui kegiatan keagamaan seperti membaca Juz Amma dan Asmaul Husna 30 menit sebelum pelajaran dimulai. Selain itu, penetapan aturan yang jelas dan pemberian motivasi positif dari guru juga menjadi bagian penting dalam membentuk siswa yang berdisiplin dan bertanggung jawab. Tujuan akhir dari semua upaya ini adalah menciptakan suasana belajar yang aman dan nyaman, sehingga siswa dapat berkembang secara optimal. Â Dilansir dari kompasiana.com, lingkungan belajar yang positif dapat menciptakan suasana yang menyenangkan dan nyaman bagi anak. Â Ketika anak merasa aman dan nyaman, mereka akan lebih terbuka untuk mencoba hal-hal baru dan belajar hal-hal yang lebih kompleks sehingga menimbulkan semangat untuk belajar.
Pendidikan memiliki peran penting dalam membimbing peserta didik menuju kedewasaan jasmani dan rohani. Pendidikan tidak hanya berfokus pada pengajaran, tetapi juga pada pembentukan karakter serta kepribadian siswa yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianut. Motivasi belajar menjadi faktor kunci dalam proses pendidikan. Â Dengan adanya motivasi ini menjadi kunci keberhasilan dalam pembelajaran. Guru tidak hanya dituntut untuk mengajarkan materi, tetapi juga untuk membangkitkan semangat dan kepercayaan diri siswa. Pendekatan yang selalu memberikan dorongan positif kepada siswa, baik yang berprestasi maupun yang tertinggal, merupakan contoh nyata bagaimana motivasi bisa menjadi alat yang efektif dalam meningkatkan partisipasi dan hasil belajar siswa.
Â
DAFTAR PUSTAKA
Khaliq, A. (2013). Konsep Motivasi Dalam Pendidikan Islam. Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam , 3 (2).
Roesly, R. R. T. (2024). Membangun Lingkungan Positif untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Anak. https://www.kompasiana.com/revirizky6843/6704b85234777c1083398-a62/membangun-lingkungan-positif-untuk-meningkatkan-motivasi-belajar-anak. Diakses pada 17 November pukul 12.00Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H