"Ketiadaan komitmen dalam jiwa pengusaha akan membuat kegagalan semakin dekat. Saya menginginkan di Indonesia ini banyak pengusaha yang berhasil dalam bidang apapun sehingga negeri ini kuat dan mendunia," harapnya.
"Tapi kalau bisa jangan seperti saya kawin muda. Saya selalu menganjurkan agar mereka tidak mencontoh saya dalam soal kawin. Saya anjurkan mereka untuk kuliah setinggi-tingginya."
Di setiap akhir presentasi di depan forum, Sally selalu menyampaikan pesan penting bahwa sukses itu sulit dan lebih sulit lagi bila tidak tidak sukses. "Mari kita bekerja dengan sungguh-sungguh agar sukses di dunia dan akhirat."
Ketika bercerita tentang masa lalunya yang sangat prihatin, Sally sempat tercekat dan meneteskan air mata. Sempat kesulitan biaya hidup, Sally mencari uang sendiri dengan menjadi model. Wajah kenesnya sempat mejeng di Majalah Kawanku dan Aneka.
Belakangan Sally sangat mempercayai kedasyatan mimpi. Mimpi kaya raya dan bisa jalan-jalan ke luar negeri, keluar masuk butik alias jadi Nyonya Besar. Hanya dalam hitungan kurang lima tahun semua mimpi Sally saat SMA terkabul begitu mudah.
Perusahaan yang dibangun bersama Ibnu dari kado pernikahan telah beranak pinak menjadi berbagai jenis usaha. Yayasan yang dulu menjadi angan-anngan pun dengan cepat terkabul dan berkembang pula di bawahnya Taman Bacaan Alquran
"Benar-benar ajaib kekuatan mimpi. Saya tak membayangkan sebelumnya akan terkabul. Saya sekarang percaya bahwa semuanya memang harus berawal dari mimpi dan seterusnya kerja keras dan bekerja sungguh-sungguh dan banyak berdoa," kata Sally.
Kini Sally menjadi seorang Nyonya Besar. Semua yang menjadi impiannya sudah diraih. Kasih sayang, materi, anak-anak yang lucu yang akan menjadi generasi pewaris dan banyak lagi.
"Saya sangat mensyukuri itu semua tapi saya juga terus memupuk rasa tidak puas. Kami memiliki rencana yang lebih besar seperti menyerap banyak tenaga kerja dan mengentaskan penganggguran ini yang membuat kami tidak lengah dan terus berinovasi," kata Sally.
Uniknya, ambisi Sally sebagai sang Nyonya Besar--dalam bayangan semasa SMA (jalan-jalan ke luar negeri, menghabiskan hidup dari salon ke salon, belanja di Singapura, berlibur ke Paris dan makan malam di Italia) sampai saat ini tak pernah terpikirkan lagi.
"Justru saya sekarang tak banyak menuntut. Mas Ibnu beberapa kali menawari saya jalan-jalan ke luar negeri, juga menawari saya mobil merek apa saja, saya menolaknya," kata Sally.