Lata:
Naiyya sambhalo kit, khoe ho khiwaiyya
Mukesh:
Hey.. Purwaiya ke aage, chale naa koi zor
Jiyara re jhoome aise, jaise banmaa naache mor
Orang yang keranjingan film bukan hanya Sutan melainkan juga para serdadu di barak. Apalagi setiap hari Sabtu diputar  film gratis untuk anggota militer. Film-film yang diputar adalah film yang sudah tidak laku atau sudah tidak ditonton lagi oleh masyarakat.
Film yang diputar pun tidak hanya film India tetapi juga film Hollywood dan Eropa. Mulai dari koboi Amerika sampai koboi Italia. Sutan paling suka menonton film-film Clint Estwood juga film tahun 60-an seperti Django yang dibintangi Franco Nero. Film-film koboi ini juga yang membuat Sutan berani saat berantem dengan anak-anak seberang dari asrama polisi.
Dengan hobi menonton film India, ketajaman rasa dan musikal Sutan pun terasah. Sebagian besar lagu-lagu Raja Dangdut Rhoma Irama pun banyak yang diadopsi dari lagu-lagu India.
Begitu juga lagu-lagu populer belakangan ini seperti SMS yang dinyanyikan Ria Amalia sangat mirip dengan lagu dalam film Andas yang dibintangi Sami Kapoor dan Rajaskana.
Sutan keranjingan film India hingga sekarang. Koleksinya ribuan yang tersimpan sangat rapi di lemari dan ruangan khusus. Koleksinya sewaktu-waktu diputar ulang sambil mengenang masa-masa di Sidempuan. Masa itu sangat membahagiakan.
Untuk mendapatkan film-film India klasik sangat mudah. Sutan biasa membelinya di Kampung Keling Medan atau ketika mampir ke Singapura. Di sana koleksinya banyak terutama di Pasar Mustapa.