Membangun karakteristik seseorang bukanlah hal yang mudah, bahkan sangat sulit.Â
Guru sebagai pendidik, diberikan tugas untuk dapat membentuk calon-calon penerus bangsa yang memiliki karakter jujur, berkeadilan, bertanggung jawab, peduli dan saling menghormat
Membangun Budaya Positif di Sekolah
Konsep disiplin positif yang merupakan landasan untuk membangun budaya positif di sekolah. Sebelum konsep ini dikupas tuntas, kita perlu mengetahui perbedaan antara disiplin dan hukuman.Â
Konsep positif dari disiplin sama dengan pendidikan dan bimbingan karena menekan pertumbuhan di dalam, disiplin diri dan pengendalian diri. Ini kemudian akan melahirkan motivasi dari dalam. Disiplin negatif memperbesar ketidakmatangan individu, sedangkan disiplin positif menumbuhkan kematangan.
Disiplin positif akan membawa hasil yang lebih baik dari pada disiplin negatif.Â
Beberapa aktivitas murid-murid di sekolah saya yaitu mentataati tata tertib sekolah, mentaati kesepatan kelas dalam belajar, disiplin berpakaian, disiplin waktu, dan lain-lain.Â
Yang perlu kita ingat bahwa penanaman disiplin itu harus dimulai dari dalam diri kita sendiri, sebelum kita menyuruh atau mengatur disiplinnya orang lain, misalnya sekolah memberi peraturan harus datang lima menit sebelum pelajaran dimulai, dalam hal ini seorang guru juga harus datang sesuai dengan peraturan karena siswa akan meniru semua yang dilakukan oleh guru, untuk itu guru harus memberikan contoh yang baik pada siswanya.Â
Dengan kedisiplinan akan membawa siswa merasa aman karena dapat mengetahui mana yang baik untuk dilakukan dan mana yang tidak baik. Sehingga siswa mampu mengarahkan diri.Â
Hal ini menunjang siswa untuk mempunyai jam belajar yang teratur, disiplin diri yang pada akhirnya akan mampu menghasilkan siswa yang mampu berdikari secar profesional dalam meningkatkan prestasi belajar siswa
Disiplin positif mengajarkan keterampilan sosial dan emosional dan keterampilan kehidupan yang penting dengan cara penuh hormat dan membesarkan hati tidak hanya bagi murid tetapi juga bagi orang dewasa (termasuk orangtua, guru, staf administrasi dan lainnya) di sekolah .Â