Pemilihan kepala daerah yang dilakukan secara serentak se-Indonesia semakin dekat, pemungutan suara tinggal menghitung hari. Kabupaten Jeneponto yang terdiri dari empat pasangan calon sudah memasuki masa kampanye akbar.
Pasangan calon nomor urut tiga Muh. Sarif SH, MH dan Moch. Noer Alim Qalby SH, LL.M - (Sarif-Qalby) dengan tagline "Kita Bersama" telah melangsungkan kampanye akbar kemarin pada hari Kamis, 21 November 2024 di Lapangan Passamaturukang dan dihadiri oleh puluhan ribu simpatisan pendukungnya.
Pasangan Sarif-Qalby merupakan harapan akan sebuah pemerintahan daerah yang lebih efisien dan berkemajuan.Â
Muh. Sarif S.H, MH, adalah sosok birokrat yang telah malang-melintang di Kabupaten Jeneponto. Pengalaman panjang sebagai birokrat dari level terbawah menjadi salah satu tolak ukur kemampuannya dalam menahkodai pemerintahan Jeneponto untuk lima tahun kedepan.
Keseriusannya dalam membangun Kabupaten Jeneponto juga bisa dilihat dari konsistensinya bertarung di Pilkada Jeneponto. Kareng Patta sapaan akrabnya sudah kali kedua maju sebagai calon kepala daerah meski gagal pada konstestasi lima tahun yang lalu.
Sementara pasangannya Moch. Noer Alim Qalby merupakan sosok milenial yang bergelut sebagai akademisi di bidang pendidikan. Â Pria berusia 31 tahun tersebut diharapkan mampu melakukan gebrakan baru untuk mendongkrak kualitas pendidikan masyarakat Jeneponto.
Kualitas Pendidikan dan Stigma Pabbambangang Na Tolo
Tak bisa dipungkiri jika selama ini Jeneponto cukup dikenal dengan stigma "pabbambangang na tolo" yang berarti masyarakat Jeneponto kebanyakan orangnya cepat emosian atau pemarah dan juga bodoh.Â
Pabbambangan identik dengan sikap yang mudah terprovokasi oleh hal-hal yang sebenarnya bisa disikapi dengan bijak. Hal ini yang kemudian dijadikan alasan Jeneponto mendapat stigma bodoh atau tolo.
Memang tidak dapat digeneralisir kepada semua masyarakat Jeneponto perihal sikap yang demikian. Tetapi dengan munculnya stigma pabbambangan na tolo tentu akan membawa aib tersendiri bagi pemerintah daerah.Â
Oleh sebab itu, kehadiran seorang pemimpin yang mampu merumuskan dan melaksanakan pemerintahan yang profesional dan progresif sangat dinantikan di Butta Turatea.