TVOne sebagai media yang menggunakan frekwensi publik, nyata-nyata telah menjadi media partisan salah satu capres. Karni Ilyas sengaja mengambil cuti, karena tidak ingin bertanggung jawab atas isi pemberitaan TVOne selama masa kampanye. Bagaimanapun Karni Ilyas tidak punya kuasa atas kebijakan TVOne yang dimiliki ARB.
Metode pemberitaan TV One memang bersifat progresif dan langsung dibawah komando timses Prabowo-Hatta. Jadi mereka menihilkan peran redaksi. Beda dengan MetroTV walau partisan kubu Jokowi-JK, redaksi TV ini tetap pegang kendali, feeding data dan discreening ditentukan redaksi.
Untuk mendukung kampanye Tim Prabowo-Hatta, banyak komentator dadakan tiba-tiba muncul di TVOne, pura-pura ahli untuk membuat opini dan asumsi negatif yang menjatuhkan Jokowi-JK. Puncaknya, TVOne telah memicu kemarahan spontanitas dari partisan dan masyarakat, karena memfitnah PDIP tanpa fakta dan data. Beruntung hal ini bisa diredam sebelum meluas oleh Pimpinan PDIP dan membawa masalah ini kejalur hukum.
Sangat disayangkan TVOne dengan kredibilitasnya selama ini, tercederai oleh pemberitaan-pemberitaan yang bersifat provokatif...
- Mari Gerakkan Pemilu Damai -
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
