Mohon tunggu...
Ibnu Khayath Farisanu
Ibnu Khayath Farisanu Mohon Tunggu... Pengajar -

masih belajar - belum menjadi penulis produktif

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Irvan Kartawiria, Naik Level Komedi Indonesia

23 Maret 2016   21:07 Diperbarui: 24 Maret 2016   02:25 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Naik Level Komedi Indonesia - kapanlagi.com"][/caption]Mungkin saya terlambat mengetahui tentang Bapak Irvan Kartawiria sebagai salah satu peserta dalam Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) 6 di KompasTV. Seorang peneliti yang mampu menyajikan komedi berdasarkan fakta data ilmiah. FAKTA DATA ILMIAH! Ya ... fakta data ilmiah yang membosankan dan hanya dimengerti kalangan tertentu menjadi bahan komedi untuk ditertawakan. Misalnya dalam show 5, beliau mengungkapkan fakta data bahwa 1 detik cahaya = kira-kira 300.000 km, ratusan planet di galaksi, sejarah Ken Arok, virus via wifi, hukum Newton dan sebagainya. Penasaran? Silakan lihat videonya di sini:

[embed width="506" height="285"]http://www.youtube.com/embed/m_J7na7JOW8[/embed]Rasa penasaran itu membawa penelusuran lebih mendalam, dibantu oleh Mbah Google, untuk mengenal siapa sih sebenarnya Bapak Irvan ini. Untunglah beliau canggih dan memiliki profil LinkedIn dan ternyata riwayat pendidikan beliau sungguh luar biasa! Lulus sarjana dari Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung tahun 1999, melanjutkan ke jenjang pascasarjana di Universitas New South Wales bidang Bioteknologi sampai tahun 2001 dan mendapat gelar doktor dari Institut Pertanian Bogor bidang Teknologi Pertanian tahun 2015. Dengan kata sederhana, beliau ini pintar bingiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiit!

Aneh! Seorang ilmuwan dengan tingkat pendidikan tertinggi malah menjadi seorang komedian/pelawak/komika/apapun namanya yang selama ini identik dengan orang bertampang "jelek" untuk dihina dan ditertawakan. Sebagaimana Igor Krichtafovitch, dalam Humor Theory, senada dengan Thomas Hobbes, menyatakan bahwa humor selalu bertujuan menunjukkan keunggulan (supremacy) terhadap orang-orang sekitar. 

Saya tidak tahu apakah beliau mengikuti proses audisi seperti peserta umumnya atau "peserta undangan khusus", namun bagi saya pribadi, kehadiran beliau di dunia komedi Indonesia melalui SUCI 6 memiliki misi penting: MENAIKKAN LEVEL KOMEDI INDONESIA! Lebih bombastis lagi, mengutip komentar Om Indro Warkop sebagai salah satu juri, adalah untuk MENCERDASKAN BANGSA! 

Masih segar dan sedang berjalan tentang kasus Zaskia Gotik yang menghina lambang negara dengan alasan lucu-lucuan, apa yang ditampilkan Bapak Irvan mengajarkan kepada seluruh penampil (entertainer), termasuk juga komedian/pelawak/komika/apapun namanya, untuk meningkatkan kualitas diri agar materi yang ditampilkan benar-benar berkualitas. Kurangilah materi humor yang hanya menghina atau bahkan merendahkan, baik diri sendiri maupun orang lain. Masih banyak materi lain kok!

Pada akhirnya, peserta atau generasi penerus dalam SUCI akan datang akan lebih variatif dan tentu lebih berkualitas dengan materi berbobot yang tidak hanya asbun tetapi ada fakta datanya. Ayo ... belajar lebih banyak lagi!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun