Ungu yang dimaksud di sini bukan grup band papan atas Ungu melainkan ungu sebagai warna dalam makna sesungguhnya. Rasa penasaran muncul ketika banyak orang mempertanyakan apa sebenarnya makna warna ungu di Kabupaten Paser. Ibukota Kabupaten Paser, Tana Paser (dulu Tanah Grogot), saat ini disebut-sebut sebagai salah satu kota terunik di Indonesia karena serba ungu, mulai dari rumah sakit, hotel, kantor pemerintahan, masjid agung, marka jalan, mobil dinas, dan bahkan tempat sampahnya pun berwarna ungu. Untuk itulah, tulisan ini mengupas tentang warna ungu untuk mencoba memahami makna ungu tersebut.
* * * * *
Teori Brewster yang pertama kali dikemukakan pada tahun 1831, menyederhanakan warna menjadi 4 kelompok warna yang kemudian disusun dalam lingkaran warna Brewster (Wijanarko, 2010), yaitu:
- Warna primer, warna dasar yang tidak merupakan campuran dari warna-warna lain. Awalnya, manusia mengira bahwa warna primer terdiri dari merah, kuning dan hijau namun dalam penelitian lebih lanjut diketahui bahwa warna primer terdiri dari merah (seperti darah), biru (seperti langit atau laut) dan kuning (seperti kuning telur).
- Warna sekunder, pencampuran warna primer dengan proporsi 1:1. Misalnya warna jingga merupakan hasil campuran merah dan kuning, hijau merupakan hasil campuran biru dan kuning, dan ungu merupakan hasil campuran merah dan biru.
- Warna tersier, pencampuran salah satu warna primer dengan salah satu warna sekunder. Misalnya warna jingga kekuningan merupakan hasil campuran kuning dan jingga.
- Warna netral, pencampuran ketiga warna primer (dasar) dalam proporsi 1:1:1. Warna ini sering muncul sebagai penyeimbang warna-warna kontras di alam. Biasanya hasil campuran yang tepat akan menjadi hitam.
Dalam wikipedia.org disebutkan bahwa warna ungu sebenarnya telah dikenal sejak zaman prasejarah. Ungu diproduksi sebagai pewarna mulai diproduksi pada awal abad 15 SM dengan menggunakan siput laut yang dikenal siput berduri dye-murex. Proses pembuatannya sangatlah sulit dan mahal. Ribuan siput tersebut dihancurkan cangkangnya untuk diambil bekicotnya yang kemudian diekstraksi dan dijemur di bawah sinar matahari sampai kemudian berwarna ungu. Inilah mengapa kemudian warna ungu menjadi warna raja, bangsawan, pendeta dan hakim di seluruh Mediterania.
Dari sejarah tersebut kemudian warna ungu diidentikan dengan arti sihir, misteri, sisi spiritual, bawah sadar, kreativitas, kerajaan (Morton, 2012); kerajaan, bangsawan, kemewahan, kekuasaan, ambisi, kekayaan, martabat, kemegahan, pengabdian, perdamaian, kebanggaan, misteri, kemandirian dan sihir (Bourn, 2011); Â spiritual, misteri, keagungan, perubahan bentuk, galak, dan arogan (Kusrianto, 2009); dan lebih banyak arti lain lagi dibandingkan warna lainnya.
Tak heran jika kemudian beberapa perusahaan menggunakan warna ungu sebagai warna dasarnya. Yahoo! sebagai salah satu merek global menggunakan warna ungu untuk membangkitkan emosi kekuasaan, keberanian dan bahkan sedikit misteri untuk mendorong respon kegembiraan dalam menggunakan layanan online mereka. BenQ sebagai perusahaan teknologi yang memproduksi monitor, proyektor dan layar lainnya menggunakan warna ungu dalam logonya untuk menunjukkan unsur kualitas dan mewah. Syfy sebagai stasiun televisi fiksi ilmiah, menggunakan ungu untuk menegaskan arti misteri dan sensualitas (Sabin, 2014). Di Indonesia adalah Bank Muamalat yang terkenal dengan warna ungu sebagai warna perusahaannya. Ini untuk menegaskan visi menjadi bank syariah utama di Indonesia, dominan di pasar spiritual, dikagumi di pasar rasional. Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) pun memilih warna ungu untuk memberi makna akan keanggunan yang diharapkan menanamkan jiwa bahwa Perum Peruri menjadi pencetak sekuriti yang terpercaya dan dapat diandalkan. Dan tentunya grup band Ungu yang menggunakan kata dan warna ungu dengan alasan sederhana, agar penggemarnya gampang dan mudah mengingat namanya!
Namun, sebagaimana warna yang memiliki variasi arti bagi sebagian orang yang sangat dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu, budaya, agama, lingkungan alam, jenis kelamin, ras dan kebangsaaan, yang akan menentukan pesan utama dan emosi yang ingin disampaikan (Daniel Zeevi, 2013). Di Inggris, Italia, Thailand dan Brazil, warna ungu merupakan warna berkabung atau kematian (Morton, 2012). Dalam agama Kristen, ungu dikaitkan dengan Advent dan Prapaskah. Suku Asli Amerika mengartikan ungu mewakili kebijaksanaan, penyembuhan dan rasa syukur. Di Jepang, ungu menandakan kekayaan dan kekuasaan. Di Ukraina dalam tradisi mewarnai telur, ungu menandakan iman, kesabaran dan kepercayaan. Di Mesir, ungu dianggap kebajikan dan keyakinan (Williams, 2008). Di Indonesia sendiri, persepsi warna ungu dipercaya sebagai warna janda, karena melambangkan kedukaan dan penderitaan, dan dianggap memberi pertanda buruk bagi wanita yang memakainya (Astuti, 2013).
Dalam Terapi Warna, deeptrancenow.com mengutip Leonardo da Vinci menyatakan bahwa kekuatan meditasi akan meningkat sepuluh kali lipat di bawah sinar lembut ungu seperti yang ditemukan di jendela gereja. Sementara menurut holisticonline.com, ungu dianggap sebagai warna getaran tinggi sehingga memiliki kemampuan untuk pemurnian sehingga sangat baik digunakan saat detoksifikasi dan dapat merangsang aktivitas vena dalam tubuh yang baik mengurangi sakit kepala. Namun karena sifatnya yang getaran tinggi, ketika penggunaan warna ungu yang terlampau berlebihan akan memperburuk depresi karena emosi yang tertahan, khususnya marah.
* * * * *
Di Kabupaten Paser, penggunaan warna ungu ditetapkan melalui Peraturan Bupati No. 48 Tahun 2013, Pasal 3, menyatakan warna ungu sebagai bagian dari Khazanah Lokal Paser diartikan sebagai berikut:
- sebagai penambah/pelengkap ragam/corak warna sebelumnya yang telah menjadi ciri khas daerah Paser dan bukan untuk menghilangkannya;
- dapat menginspirasi pemerintah daerah dan masyarakat untuk menggunakan warna ungu atau mengkombinasikan dengan warna lainnya dalam hal kerajinan lokal daerah, pentas seni budaya dan event-event lainnya; dan
- untuk memperindah situasi kantor, mengurangi kejenuhan, kesan birokrasi yang kaku serta mendororong semangat dan situasi kerja yang dinamis, warna ungu dapat digunakan atau dikombinasikan dengan warna putih atas sarana prasaran pada SKPD maupun UPTD di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Paser, sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan Peraturan Perundangan diatasnya.
Lebih lanjut kemudian di Pasal 4 dijelaskan bahwa makna warna ungu adalah :
- warna ungu yang tenang, anggun dan hangat mengekspresikan Motto Paser Berhati Baik (Paser Buen Kesong);
- memberikan kesan rasa kebersamaan untuk terus membangun menuju Paser Bangkit 2013;
- menggambarkan rasa percaya diri, kemauan yang keras dan fokus dalam mewujudkan visi misi; dan
- menggambarkan sikap luwes, toleran, demokratis dan mengedepankan persatuan serta kepentingan umum dalam pengambilan keputusan dan kebijakan.
* * * * *
Pada akhirnya, warna memiliki variasi arti bagi sebagian orang yang sangat dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu, budaya, agama, lingkungan alam, jenis kelamin, ras dan kebangsaaan, yang akan menentukan pesan utama dan emosi yang ingin disampaikan. Demikian pula dengan warna ungu yang mempunyai banyak arti melebihi arti dari warna lainnya.
Sumber Bacaan:
Kusrianto, Adi. Pengantar Desain Komunikasi Visual Edisi I. Yogyakarta: ANDI. ISBN 979-763-809-X hal. 47
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H