Kepedulian pada lingkungan sekitar juga menggerakkan finalis LKIR yang lain, Rafina Lutfi dan Najwa Qori'atun dari Madrasah Aliyah Negeri 2 Ponorogo, untuk memanfaatkan jamur merang sebagai bahan tekstil.
Banyaknya petani padi yang membakar Jerami bekas panen padi membuat masyarakat terganggu dengan asapnya. Karena itu Rafina dan Najwa menggunakan Jerami untuk membudidayakan jamur merang.
Selain mengurangi polusi udara akibat pembakaran Jerami, budidaya jamur merang juga untuk memberikan edukasi pada masyarakat bahwa jamur merang yang dibudidayakan tidak beracun. Petani memang menganggap jamur merang beracun, padahal racun jamur merang berasal dari obat yang digunakan untuk padi.
Bagian jamur merang yang digunakan untuk tekstil adalah miselium jamur merang atau bakal jamur merang yang akan tumbuh menjadi jamur. Miselium jamur merang lalu dikeringkan dan dicampur dengan polivinil alkohol. Hasil pengolahan miselium dan polivinil ini menjadi bahan keras yang bisa dijadikan sebagai ikat pinggang, tas dan lain-lain. Â
Proses penelitian berlangsung selama satu bulan dan BRIN membantu dalam proses pengujian. Di lokasi pengujian yang disediakan oleh BRIN, para siswa melakukan tes tanpa dipungut bayaran. BRIN juga menyediakan mentor untuk para siswi selama proses penelitian yang berlangsung selama beberapa bulan.Â
Masih banyak anak-anak pelajar yang memamerkan hasil penelitiannya di sana seperti membuat bonggol pisang menjadi penyaring air, memetakan daerah rawan longsor untuk ditanami bambu penahan longsor, membuat wayang beber menjadi sarana edukasi mencegah perundungan dan banyak lagi ide-ide menarik lainnya.Â
Dengan begitu antusiasnya para periset muda, tujuan BRIN agar InaRI Expo 2022 mampu mendorong periset Indonesia meraih prestasi yang lebih tinggi serta kreator di bidang teknologi bisa terus mengasah kemampuan untuk menghasilkan produk baru, akan tercapai. Tak sabar melihat ide dan inovasi apalagi yang akan dipamerkan oleh para periset muda di tahun depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H