Suatu hari saya melihat postingan seorang teman di Instagram. Ia makan keripik pisang dicocol dengan sambal. Baru sekali itu saya melihat orang makan keripik pisang dengan cara demikian, langsung saya kirim direct message untuk bertanya. Ternyata, makan keripik pisang dicocol sambal memang biasa dilakukan di daerahnya. Gimana rasanya? Ennaaakkkk bangettt.. kata si teman.
Teman saya tinggal di Likupang Sulawesi Utara. Keripik pisang dengan cocolan sambal roa merupakan cemilan khas Likupang. Ketika membaca Kompasiana mengadakan blog competition tentang wisata Likupang, saya jadi teringat lagi dengan postingan sang teman.
Cemilan itu bernama Pisang Goroho. Keripik pisang terbuat dari pisang yang hanya tumbuh di Sulawesi Utara. Bentuknya Panjang dan ramping. Pisang diiris tipis, dijemur lalu dibalur tepung tipis kemudian digoreng kering. Keripik pisang goroho dihidangkan dengan sambal roa dan dimakan berdampingan dengan kopi.
Pisang Goroho adalah salah satu makanan khas yang memperkaya kuliner Likupang. Ada beberapa makanan khas lainnya, misalnya nasi kuning. Banyak daerah menyediakan nasi kuning namun yang membedakannya dengan nasi kuning Likupang adalah ikan cakalang yang menjadi lauknya dan sambal yang terbuat dari olahan bawang, cabai dan gula batu Likupang.
Lauk pendamping lain adalah mie goreng, telur rebus serta timun. Keunikan nasi kuning Likupang juga karena bungkus daun woka atau daun lontar yang digunakan. Bungkus daun ini menambah unik aroma nasi kuning.
Hampir mirip dengan penganan khas di daerah Jawa yaitu lemper, di Likupang ada penganan yang Namanya Lalampa. Mirip banget sama lemper, yang membedakan adalah isian ikan cakalang. Likupang adalah Kawasan dekat laut jadi tak heran jika makanannya serba ikan.
Olahan ikan cakalang diisikan ke dalam ketan dan dibungkus dengan daun pisang lalu dikukus atau dibakar. Lalampa biasa disajikan sore hari sebagai teman minum teh. Cukup mengenyangkan sebagai cemilan.
Membicarakan Sulawesi Utara, berarti membicarakan juga soal bubur Manado yang banyak dijual di Jakarta. Kelezatan bubur Manado memang banyak diakui penggila kuliner. Bubur Manado wajib dicicipi ketika menyambangi Likupang.
Bubur Manado atau Bubur Tinutuan terbuat dari bubur dengan campuran sayuran segar seperti kangkong dan bayam, kemangi, pipilan jagung manis, ubi serta labu kuning. Ada ikan cakalang atau cacahan daging sapi sebagai pelengkap. Sebagai sebuah hidangan sarapan, bubur Tinutuan adalah paket lengkap hidangan bergizi selain rasanya yang sungguh lezat.
Pemerintah melalui Kemenparekraf sedang mengangkat Likupang North Sulawesi sebagai Destinasi Super Prioritas. DSP Likupang mempunyai keunggulan geoekonomi dan geostrategis. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Likupang diproyeksi bisa menarik investasi sebesar 5 trilyun rupiah dan menarik 65.300 tenaga kerja pada tahun 2040.
Tentu ini bukannya tanpa dasar. DSP Likupang punya paket wisata yang lengkap, ada wisata pantai, wisata pulau dan tentu saja wisata kuliner. Fasilitas pendukung sedang dikembangkan di sana. Ada pusat konservasi yang diambil dari nama naturalis Inggris Alfred Russel Wallace ini akan dikembangkan serius. Di samping itu turut pula dikembangkan resor kelas premium dan menengah serta pelestarian dan pengembangan budaya setempat.
Wisata alam yang memukau menjadi daya tarik yang dipromosikan oleh Kemenparekraf. Biar wisatawan lokal dan mancanegara memasukkan Likupang sebagai destinasi wisata. Buat saya usaha ini harus didukung karena sudah sewajarnya kita memajukan destinasi wisata dari negeri sendiri.
Tinggal bagaimana masyarakat Likupang dan Sulawesi pada umumnya, menyambut program pemerintah ini. Program ini berjalan untuk jangka panjang jadi masyarakat harus membantu pemerintah merawat lokasi wisata agar wisatawan kembali lagi ke sana. Yuk liburan di Indonesia aja dan dukung Wonderful Indonesia.
Sumber: Indonesia.travel
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H