Lombok sedang menyita perhatian dengan adanya sirkuit bertaraf Internasional yang berlokasi di Kuta Mandalika yang sebentar lagi akan menggelar balapan World Superbike. Sebagai penikmat balapan, gelaran Superbike yang akan berlangsung di Mandalika tentu menjadi kabar yang menyenangkan. Saya berharap, gelaran MotoGP akan terselenggara juga di Mandalika, sesuai jadwal yang telah tercantum di Kalender sementara MotoGP 2022.
Balapan di Mandalika menjadi pemicu bangkitnya pariwisata di Lombok. Setelah terpuruk karena pandemi, saat ini pariwisata Indonesia dibangkitkan lagi. Namun sebelum sirkuit Mandalika menyita perhatian dunia balapan yang membuat masyarakat dunia Internasional melirik pariwisata di Lombok, ada sebuah desa di Lombok Timur NTB yang diam-diam sudah mendunia.
Desa Wisata Tetebatu
Nama desa itu adalah desa Tetebatu. Lokasinya di kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Desa Wisata Tetebatu mendunia karena menjadi salah satu desa wisata yang mewakili Indonesia dalam ajang Lomba Desa Wisata Terbaik (Best Tourism Village) yang diselenggarakan Organisasi Wisata Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNWTO) tahun 2021.
Desa ini terletak di sebelah selatan Gunung Rinjani. Bisa ditempuh dengan menggunakan mobil atau motor dengan jarak tempuh 2 jam dari kota Mataram. Rute yang bisa ditempuh dari kota Mataram adalah Mataram -- Cakranegara -- Narmada -- Sedau -- Mantang -- Kopang -- Terara -- Sikur -- Paok Motong -- Desa Tetebatu.Â
Naik transportasi umum juga bisa dengan menggunakan sejenis minibus jurusan Mataram -- Masbagik, turun di perempatan Paok Motong lalu berlanjut naik ojek ke desa Tetebatu. Suasana Desa Tetebatu sangat asri dengan pesona alam yang masih terjaga keasliannya.
Desa Tetebatu terbagi menjadi 10 dusun yaitu Dusun Tetebatu, Tetebatu Lingsar, Dusun Orong Gerisak, Dusun Peresak, Dusun Lingkung Lauq, Lingkung Tengah, Lingkung Daya, Lingkung Baru, Kembang Seri dan Kembang Seri Lauq. Masing-masing dusun memiliki kelebihan baik dari kearifan masyarakat setempat, keindahan alam, hingga seni budaya.
Selain punya potensi wisata yang besar sekali, Desa Tetebatu juga menjadi cermin perdamaian karena toleransi berjalan dengan baik sekali di sini. Masyarakat Tetebatu benar-benar menjaga keberagaman sosial dan budayanya.