Tapi kenyataan berkata lain. Pembangunan sirkuit tak berjalan cukup cepat. Masih banyak yang harus dilakukan seperti pengaspalan, pembangunan paddock, tribun dan fasilitas penunjang seperti hotel, rumah sakit dan lain-lain. Belum lagi masalah pembebasan lahan dengan warga sekitar yang masih banyak kendala.
Sementara pembangunan sirkuit masih tanda tanya, MGPA malah me-launching Mandalika Racing Team Indonesia (MRTI) yang akan balapan di kelas Moto2 dan MotoGP. Pengennya kayak negara tetangga yang punya tim balap sendiri. Tapi untuk membuat tim balap sendiri butuh banyak dana dan persiapan yang besar.
Menanggapi kalender sementara MotoGP 2021, instagram Sirkuit Mandalika memasang sebuah rilis resmi. Dalam rilis tersebut MGPA menyampaikan optimisme bahwa pembangunan sirkuit Mandalika akan selesai sesuai jadwal. Ada 2 hal yang cukup aneh di dalam rilis tersebut.
Yang pertama adalah mengenai status sirkuit Mandalika yang berdasarkan kalender sementara MotoGP 2021 dari Dorna, sirkuit tersebut masuk dalam reserve grand prix venue alias venue cadangan.
Dalam rilis resmi MGPA, status sirkuit Mandalika adalah Reserve Date yaitu menurut MGPA, Indonesia mendapat perlakuan khusus bisa menentukan sendiri kapan waktu terbaik pelaksanaan balapan.
Nampaknya saya main kurang jauh hingga seumur-umur mengikuti balapan MotoGP saya baru tau ada istilah reserve date, yaitu sebuah negara bisa menentukan sendiri kapan balapan MotoGP digelar di negaranya.
Kalender balapan MotoGP itu dibuat oleh Dorna Sport dengan komunikasi dengan FIM dan pihak terkait. Penentuan tanggal tentu didasarkan oleh banyak hal, mulai dari kesiapan sirkuit, kondisi cuaca, jadwal balapan lain misalnya Formula One dan lain-lain.
Hal aneh kedua, di rilis resmi MGPA, juga disebutkan Indonesia resmi ditunjuk sebagai tuan rumah MotoGP 2021, bahwa Indonesia GP terpilih menjadi salah satu seri baru di musim MotoGP 2021. Status reserve venue atau cadangan belum membuat Indonesia pasti masuk dalam kalender resmi MotoGP 2021.