Meski di rumah aja, ngabuburit mah tetep ya jalan terus walau caranya beda. Biasanya ngabuburit alias menunggu waktu berbuka, saya lakukan di luar rumah. Bisa menikmati keramaian sembari berburu takjil atau olah raga ringan di gym. Karena lagi masa pandemi, yang mana saya menghindari kerumunan, ngabuburitnya juga menyesuaikan.
Kegiatan saat PSBB gini dipaksa untuk serba online. Fungsi internet bener-bener digunakan di masa ini dan social media benar-benar dimanfaatkan dengan maksimal. Di satu sisi, informasi bisa didapat dengan cepat dan komunikasi seakan tanpa jarak. Di sisi yang lain, online kayak gini butuh kuota yang cukup besar. Saya biasanya menggunakan 17GB kuota internet per bulan. Sejak PSBB, saya butuh kuota internet 25GB sebulan.
Aktivitas saya di social media meningkat saat ini. Saya baca berita berdasarkan yang lewat di timeline twitter. Kalo soal update informasi, twitter emang juara. Sehari nggak online twitter serasa ketinggal informasi banget. So twitter selalu saya intip setiap saya punya waktu luang.
Namun untuk ngabuburit, saya pakai instagram. Karena di instagram banyak banget yang melakukan live di sore hari dan materinya bagus-bagus. Saking banyaknya yang live instagram di jam yang sama (kebanyakan sik jam 16.00 atau jam 17.00 wib), kadang sampe bingung mau nonton yang mana.
Mbak Tio membuka kelas yoga dalam beberapa tema. Ada yang kelas pemula, ada juga kelas untuk yang sudah biasa ikut yoga. Meski mengajar dengan cara IG live, namun arahan mbak Tio mudah diikuti. Beda sih yaaa kalo gurunya expert mah. Jadwal kelas mbak Tio akan dibagikan di IG storynya lengkap dengan jenis yoganya. Bebas deh kita mau ikut yang mana.
Saya absen kelas mbak Tio kalo selasa, kamis dan kadang-kadang weekend. Karena Selasa dan kamis pagi saya sudah punya jadwal yoga dengan guru saya sendiri. Sementara kalo weekend saya pengennya rebahan :D.
Selesai yoga bareng mbak Tio, saya cek IG live dan cari yang menarik. Kadang ada 16 akun IG yang live berbarengan. Biar nggak buang waktu ngecekin IG live nya satu-satu, saya akan nonton IG live tokoh yang saya suka. Misalnya kang Maman Suherman, om Arbain Rambey atau pak Ganjar Pranowo. Gubernur satu ini termasuk yang rajin melakukan live di IG.
Kita juga bisa bertanya saat IG live dengan om Arbain Rambey. Cuman karena yang nanya banyak ya belum tentu pertanyaan kita terjawab. Terlebih karena penjelasan om Arbain tuh panjang dan detail, pertanyaan yang dipilih juga terbatas. Saya termasuk yang bertanya tapi belum berkesempatan dijawab. Nggak apa-apa.
Untuk IG live kang Maman Suherman, saya baru nonton sekali. Kang Maman banyak berbagi tips mengenai menulis. Penulis puluhan buku ini selalu bikin saya semangat menulis setelah mendengar kata-katanya. Kalimat jleb dari kang Maman juga banyak. So saya merasa semangat tapi juga merasa tertampar di saat yang sama.
Kadang livenya pak Ganjar tuh bersama dengan akun yang ia pilih secara dadakan. Kemarin ia live bersama pelawak Sule. Nggak terencana karena kebetulan Sule nonton IG live pak Ganjar trus diajak live deh. Yang spontan begini justru menarik. Sayangnya durasi IG live pak Ganjar juga sebentar. Menyesuaikan dengan jadwal pekerjaan dirinya.
So itulah cara saya ngabuburit di saat pandemi. Tetep seru tanpa harus keluar rumah. Mungkin komunikasi dengan cara IG live begini akan tetap ada walau pandemi berakhir. This is a new normal.. right?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H