Mohon tunggu...
Ya Yat
Ya Yat Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Penyuka MotoGP, fans berat Valentino Rossi, sedang belajar menulis tentang banyak hal, Kompasianer of The Year 2016, bisa colek saya di twitter @daffana, IG @da_ffana, steller @daffana, FB Ya Yat, fanpage di @daffanafanpage atau email yatya46@gmail.com, blog saya yang lain di www.daffana.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Whats App Group, Tempat Berbagi dan Silaturahmi di Masa Pandemi

1 Mei 2020   21:15 Diperbarui: 1 Mei 2020   21:30 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kerja sambil masak (dok.freepik.com)

Sejak lama, saya telah menjadikan gadget bukan hanya sebagai alat komunikasi namun juga alat untuk melakukan pekerjaan. Hampir seluruhnya pekerjaan saya bergantung pada gadget dan internet. Makanya ketika ada survey bahwa sebagian besar orang ketika bangun tidur yang dicek adalah gadgetnya, nah saya salah seorang yang termasuk dalam golongan itu.

Whats apps saya selalu rajin berbunyi. Whats app group (WAG) yang saya ikuti hanya WAG yang penting saja. Satu-satunya WAG yang saya ikuti dan isinya gak jelas banget ya ya WAG Koplak Yo Band. Rules dalam WAG ini cuman satu yaitu dilarang serius. Namanya juga Koplak Yo Band.

WAG yang lain adalah WAG beberapa dan WAG pekerjaan. Saya perlu masuk ke WAG komunitas blogger agar tetap bisa networking. Rajin networking memperbesar kesempatan saya untuk dapat informasi soal pekerjaan. Karena pekerjaan saya blogger ya saya harus berusaha keras. Nggak kerja nggak dapat uang.

kerja sambil makan (dok.freepik.com)
kerja sambil makan (dok.freepik.com)
Masuk ke masa pandemi ketergantungan pada gadget makin jadi. WAG saya bertambah karena efek Work From Home. Salah satu WAG baru yang terbentuk karena WFH adalah WAG kelas yoga. Saya nggak bisa menolak untuk masuk, kecuali saya mau keluar dari kelasnya. Sejak WFH, latihan yoga diubah menjadi virtual.

Saya tuh orangnya serba gerak cepat dan fast respon. Jadi gitu notif WA berbunyi, langsung deh ambil gadget dan cek. Padahal ternyata chatnya nggak berhubungan sama saya. Sampe saya masak di dapur pun gadget saya letakkan di posisi yang dekat biar bisa cepet diintip kalo ada notif.

Masa pandemi yang nggak nggak tau kapan usainya, mengubah WAG bukan hanya jadi ajang melakukan pekerjaan tapi juga bertukar kabar dan saling menyemangati. Kalau dulu, aturan WAG untuk chat hanya soal pekerjaan, sekarang berubah jadi chat soal apa saja asal jangan SARA. Stay at home bikin orang bosan dan butuh pelampiasan. Curcol di WAG salah satunya.

kerja sambil masak (dok.freepik.com)
kerja sambil masak (dok.freepik.com)
Dari WAG saya tahu ternyata beberapa teman saya terdampak pandemi. Ada yang suaminya kena PHK, ada yang istrinya  berhenti dagang karena bangkrut tak ada pembeli dan lain-lain. WAG pekerjaan berubah menjadi WAG membantu teman.

Ada sebuah kejadian yang cukup mengharukan. Di sebuah WAG, ada teman terpilih untuk melakukan pekerjaan sebuah campaigin di Sosmed. Namun si teman ini meminta jatah dia dialihkan ke teman lain, yang diketahui sedang dalam masa sulit. Suaminya kena PHK dan dia sedang hamil anak ketiga. Permintaan si teman disetujui. Syukur teman yang hamil tadi mendapat rezeki.

Pada kondisi normal, si teman tak mungkin mengalihkan rezekinya untuk teman yang lain. Namun di masa pandemi, Tuhan membuka hati orang-orang untuk berbagi. Ini hikmah pandemi.

Orang bilang, ini adalah the new normal, namun saya berharap pandemi usai dan kita benar-benar bisa berkegiatan dengan normal. Kangen bertatap muka secara langsung akutuuuu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun