Sepintas bentuknya terlihat seperti anggur namun bulirnya kecil-kecil. Warnanya hijau daun dan mengkilat diterpa cahaya. Dalam satu batang terdapat banyak buliran kecil berisi cairan. Tanaman ini disebut anggur laut atau Caulerpa racemosa. Di beberapa daerah penyebutan nama bisa berbeda, namun di Kepulauan Kei Maluku Tenggara, anggur laut disebut lat.
Mata saya tertumbuk pada wadah kaca besar berisi sayuran hijau berbulir dengan parutan kelapa di atasnya. Menu ini dihidangkan sebagai salah satu menu makan siang ketika saya dan teman-teman baru tiba di kota Langgur Kepulauan Kei Maluku Tenggara. Bapak Bupati Maluku Tenggara Thaher Harubun menjamu saya dan teman-teman untuk makan siang di rumahnya. Anggur Laut menjadi salah satu suguhannya.
Saya segera mengambil sepiring anggur laut yang dicampur dengan urap kelapa. Buliran kecil anggur laut yang renyah meletus di dalam mulut mengeluarkan cairan yang terasa asin ketika dikunyah. Tentu asin karena anggur laut, sesuai namanya adalah jenis tanaman laut sejenis rumput laut. Urap kelapa dengan bumbu bawang dan cabai membuat rasa anggur laut menjadi lebih nikmat. Ada rasa pedas-pedasnya.
Saya langsung memasukkan anggur laut menjadi menu favorit saya di Langgur Kepulauan Kei. Ini makanan yang luar biasa enak. Makan sepiring plus sepiring (jadinya 2 piring) anggur laut sudah membuat perut kenyang. Porsi makan saya banyak? Tentu tidak.. saya memakan anggur laut tanpa nasi lagipula ukuran piringnya kecil kok (alesan).
Anggur laut adalah tanaman laut sejenis alga. Anggur laut punya banyak manfaat. Kandungan nutrisinya membuat kuat tulang dan sendi, menjaga kesehatan mata, mengatasi diabetes dan hipertensi, menjaga kesehatan rambut dan kulit, anti kanker dan banyak lagi manfaat lainnya.
Kepulauan Kei Maluku Tenggara yang dikelilingi lautan punya banyak kekayaan laut, salah satunya anggur laut atau lat. Tanaman ini tumbuh liar di dalam laut. Masyarakat Kepulauan Kei memetiknya lalu menjualnya ke pasar Langgur atau dikonsumsi sendiri.
Namun anggur laut tak selalu ada setiap hari. Jika anggur laut sudah dipanen, maka anggur laut butuh beberapa waktu untuk tumbuh lagi. Masyarakat membiarkan anggur laut sampai siap panen, baru kemudian dipetik. Merawat alam adalah keharusan. Semakin alam dirawat, semakin banyaklah ia memberi manfaat.
Cara memasak anggur laut mudah saja. Setelah dibeli atau dipetik, anggur laut dicuci bersih. Lalu campurkan dengan bumbu bawang merah, bawang putih, cabai dan air jeruk nipis. Setelah dicampur bumbu, anggur laut bisa segera dikonsumsi. Cara lain, bisa dibuat bumbu urapan kelapa. Lalu urapan kelapa dicampurkan dengan anggur laut yang sudah dicuci bersih. Anggur laut siap menjadi menu bergizi. Iya segampang itu.
Ini cara yang biasa dilakukan oleh masyarakat Langgur dalam mengonsumsi anggur laut atau lat. Di daerah lain mungkin caranya beda lagi. Seorang teman di Buleleng Bali bilang, ia biasa menyantap anggur laut dengan kuah pindang. Dimakan sebagai pendamping nasi hangat... wuihhhh.. rasanya nikmat sekali.
Anggur laut memang aman untuk dibawa pergi asal tahu cara mengepaknya. Tanaman ini harus selalu dalam keadaan basah agar segar selalu. Maka jika akan membawanya untuk perjalanan jauh, tempatkan anggur laut dalam kantong plastik, lalu tuang sedikit air laut. Bungkus, kemudian taruh dalam wadah plastik tertutup. Anggur laut aman dibawa terbang.
Saya sungguh ingin membawa anggur laut ketika kembali ke Jakarta. Maka pagi hari sebelum terbang, saya akan blusukan lagi ke pasar Langgur membeli anggur laut. Makan anggur laut dengan urapan kelapa pedas adalah kenikmatan yang hakiki.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H