Mohon tunggu...
Ya Yat
Ya Yat Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Penyuka MotoGP, fans berat Valentino Rossi, sedang belajar menulis tentang banyak hal, Kompasianer of The Year 2016, bisa colek saya di twitter @daffana, IG @da_ffana, steller @daffana, FB Ya Yat, fanpage di @daffanafanpage atau email yatya46@gmail.com, blog saya yang lain di www.daffana.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Gunakan Sedotan Plastik Tanpa Terkendali, Warung Pinggir Jalan Perlu Diedukasi

14 Februari 2019   17:17 Diperbarui: 14 Februari 2019   20:16 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sedotan plastik digunain jor-jor an (dok.freepik.com)

Buat saya malah sedotan plastik mengurangi kenikmatan meneguk minuman. Memang saat ini edukasi sudah dilakukan namun kebanyakan melalui digital yang mana hanya kalangan yang akrab dengan dunia digital saja yang tersentuh oleh edukasinya.

Suatu hari saya pernah bertanya ke penjual minuman di pinggir jalan, tempat saya membeli sebotol air mineral dan si ibu penjual memberi saya sedotan. Pernah dikasih tahu bahaya sedotan nggak bu, dari siapapun gitu? Tanya saya. Si ibu menjawab sambil tersenyum, "Nggak pernah mbak." Hari ini saya adalah orang pertama yang memberi tahu bahaya sedotan plastik pada si ibu.

Jika orang belum tersadarkan dengan bahaya sedotan plastik pada lingkungan karena menganggap "lingkungan" adalah sesuatu yang remeh, cobalah membaca artikel-artikel kesehatan soal bahayanya sedotan plastik pada kesehatan. 

Sedotan plastik terbuat dari senyawa polypropylene, polysturene dan beberapa campuran kimia lain. Pembuatan sedotan plastik yang tak sesuai standar bisa menimbulkan penyakit akibat tercampurnya minuman dengan bahan kimia pembuat sedotan.

pakai sedotan stainless steel lebih sehat (dok.thegadgetflow.com)
pakai sedotan stainless steel lebih sehat (dok.thegadgetflow.com)
Sebenarnya, untuk para pedagang sendiri, tak menggunakan sedotan plastik berarti mengurangi biaya pengeluaran dan bisa menambah keuntungan. Makanya saya nggak habis pikir ada pedagang yang membeli berbal-bal sedotan plastik yang mana harganya bisa jadi mahal karena belinya dalam jumlah besar. Padahal sedotan plastik hanya digunakan sekali lalu dibuang.

So ditunggu lo.. kiprah para lembaga swadaya masyarakat, komunitas, pemerintah, program CSR perusahaan swasta yang mau bahu membahu memberi edukasi secara masif pada para pedagang makanan di pinggir jalan agar mereka mau mengurangi penggunaan sedotan plastik. Jangan lupa...kita dan keluarga serta lingkungan sekitar... jangan gunakan sedotan plastik lagi ya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun