Didi Diarsa founder Kayuh Indonesia dan Maulidan Isbar co-founder Kayuh Indonesia adalah orang di belakang Kayuh Bike, brand sepeda yang mengusung konsep bike sharing. Ia punya misi menghadirkan konsep bike sharing yang ramah lingkungan dengan sepeda yang dibuat aesthetic. Bentuk kayunya itu lho.. khas banget. Berbentuk Kujang, ikon kota Bogor, karena Bogor merupakan pilot private dari project Kayuh Bike. Kayu diambil dari limbah kayu karet.. jadi bukan nebang pohon trus dibuat jadi sepeda.
Di Indonesia masih banyak tangan-tangan ramah... alias rajin menjamah. Nggak boleh liat barang bagus pasti disabet paksa, dibawa pulang dan jadi milik pribadi atau jadi milik pribadi orang lain alias dijual. Makanya sistem IoT device digunakan di Kayuh Bike. Sistem IoT (Internet of Thing) yang softwarenya dikerjakan oleh DaycodeX, developer lokal, memungkinkan Kayuh Bike ditracking secara digital. Kalo misal ada yang mencuri, data-datanya terekam di IoT. Kasarnya.. sepeda ini satpamnya bentuk digital.
Untuk pendanaan pembuatan Kayuh Bike, Kayuh Indonesia bekerja sama dengan MediaMove, partner yang mendukung di sisi pendanaan, pembiayaan operasional hingga perawatan di berbagai kota yang dituju Kayuh Bike. Jadi pemkot Bogor sama sekali nggak merogoh kocek untuk program Kayuh Bike.
Barter value untuk MediaMove adalah pemkot Bogor cukup memberikan kompensasi atau hak kepada MediaMove untuk mengelola iklan baik pada infrastruktur bike sharing Kayuh Bike ataupun di lokasi lain. Menurut saya ini solusi yang smart sih, karena masyarakat dan pemerintah kota mendapat manfaat dari bike sharing namun program ini nggak membebani APBD. Yang ada malah bisa menghasilkan pendapatan baru untuk kota Bogor dari para wisatawan yang berbelanja dan masuk ke lokasi-lokasi wisata di sekitar Bogor sambil mengayuh Kayuh Bike.
Lagipula Kayuh Bike dibuat di Depok Jawa Barat dan merupakan karya anak bangsa. Limbah kayu karet yang menjadi pondasi Kayuh Bike dikerjakan secara hand made dan sedikit campur tangan mesin. Sepeda ini cukup kuat mengangkat beban 70 kg -- 120 kg. Pilihan kayu jatuh pada limbah kayu karet karena kayu jenis ini cukup melimpah. Daripada hanya jadi sampah, mending dibikin sepeda yang jadi bermanfaat.
So saya sih nggak sabar menunggu Kayuh Bike dilaunching 16 Desember 2018. Saat Kayuh Bike diperkenalkan di acara Republic Internet of Things (RioT) di Senayan City Sabtu 24 November lalu, respon pengunjung sangat bagus. Banyak yang antusias ingin mengenal sepeda ini, termasuk saya yang sering kepoin instagram Kayuh Bike. Jika banyak anak muda yang peduli pada lingkungan, udara kota yang bersih bukanlah angan-angan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H