Apa yang sering jadi perbincangan kalo ibu-ibu pada kumpul? Selain soal permasalahan anak sekolah, kredit panci dan kosmetik, ibu-ibu biasa membicarakan soal berat badan. Yap... berat badan jadi topik yang hot di kalangan ibu-ibu di sekitar saya. Ibu-ibu ini emang tubuhnya over weight ya, berat badannya melebihi standar.
Sebagian besar wanita terutama yang telah punya anak memang punya pertambahan berat badan yang lumayan besar. Kalo sebelum menikah, berat badannya 45 kilo. Setelah menikah dan punya anak, berat badannya bisa naik di atas 50 kilo. Bercandanya sih... kalo menikah dah punya anak itu bikin happy dan perasaan happy berpengaruh ke badan.
Nah ketika berbincang soal berat badan dengan ibu-ibu di lingkungan rumah, topik yang menempel pada topik berat badan adalah soal penyakit. Tau kan ya kalo kelebihan berat badan berpotensi terserang penyakit macam kolesterol tinggi, darah tinggi, diabetes, jantung dan lain-lain. Nah para ibu ini takut kena penyakit macem-macem seperti itu. Ngomong takut kena penyakit tapi ngerumpinya sambil makan aneka gorengan yang dibeli secara patungan. Hla itu salah satu sumber penyakit.
Saya bukan nggak pengen gemuk, pengen kok, tapi jenis badan saya emang susah gemuk. Udah makan banyak dan olahraga tetep nggak gemuk juga. Akhirnya saya pasrah aja dengan kondisi badan. Biar kurus yang penting sehat.. yekan. Terbukti dengan hasil cek kolesterol, asam urat, gula dan lain-lain semua normal. Alhamdu... lillah.
Namun saya mau menangkis tuduhan ibu-ibu yang bilang kalo kurus itu jauh dari penyakit karena tak ada lemak jahat yang menjadi sumber penyakit. Eits.. belum tentu. Wanita bertubuh kurus belum tentu  sehat dan nggak punya penyakit. Kalo pola makan dan gaya hidup nggak dijaga, orang bertubuh kurus juga diserang banyak penyakit. Ada kok teman saya yang tubuhnya kurus tapi kadar gulanya tinggi.. ada.
Orang bertubuh kurus tapi berlemak istilahnya tuh Skinny Fat. Orang dengan kondisi ini adalah orang yang berat badannya normal tapi secara metabolik ia mengalami obesitas. Tau kan ya obesitas bisa menyebabkan apa? Gula, koresterol, darah tinggi dan berpotensi kena penyakit jantung. Kurus tapi obesitas.. aneh ya.. tapi nyata.
Tenang.. penimbunan lemak bisa dihilangkan kok, tapi mesti cari tahu dulu apa penyebabnya. Penimbunan lemak pada wanita berhubungan dengan faktor umur. Seiring dengan bertambahnya umur, hormon pertumbuhan juga menurun tuh. Hormon pertumbuhan adalah hormon penting untuk pertumbuhan otot dan metabolisme lemak. Dengan menurunnya hormon pertumbuhan, tubuh sulit untuk membongkar lemak terutama yang ada di bagian perut.
Faktor makanan juga membuat penumpukan lemak di perut makin banyak. Makanan seperti daging, susu dan produk olahannya berpotensi bikin lemak jenuh menumpuk di perut. Kebiasaan menyantap junk food, minuman bersoda, makanan dengan karbohidrat tinggi juga bikin perut dan lingkar pinggang membesar karena lemak.
Jika Anda mengalami tubuh kurus tapi perut buncit, coba cek deh faktor-faktor penyebabnya di atas lalu ambil tindakan untuk menghilangkan penumpukan lemak tersebut. Yang pertama, adalah lakukan olahraga secara teratur. Olahraga nggak perlu lama kok, cukup 15 menit setiap hari. Olahraga ringan yang dilakukan secara teratur akan bikin lemak menghilang.
Lalu.. ubah pola makan. Kurangi makan makanan mengandung karbohidrat tinggi dan lemak jenuh. Kurangi makan gorengan dan ganti dengan buah. Lebih banyak makan makanan berserat dan punya protein yang tinggi. Trus  atur pola makan juga. Pagi dan siang sudah bisa menghindari karbo.. ehhh pas makan malam, liat hidangan di atas meja makan serba menggiurkan.. langsung kalap deh dan makan banyak. Ya.. jangan juga.
Perempuan terbiasa buat ngemil. Lewat jam sarapan trus sambil menunggu jam makan siang diisi dengan ngemil. Sore sebelum makan malem, ngemil lagi. Kalo cemilannya menyehatkan sih nggak apa-apa. Tapi kalo ngemilnya gorengan, kan nggak sehat juga. Apalagi kalo gorengannya dibeli dari abang-abang yang nggak tau gimana kualitas minyaknya.
Ngemil yang baik adalah yang membuat perut terasa kenyang karena kandungan protein dan serat dalam cemilan itu. That's why saya memilih SOYJOY Crispy sebagai cemilan saya sehari-hari. SOYJOY Crispy mengandung kedelai yang punya serat dan kandungan protein tinggi. Serat dan protein ini gampang dicerna oleh tubuh. Makanya membuat perut terisi dan terasa kenyang lebih lama. Perut yang kenyang menahan godaan untuk ngemil lagi.
Dulu saya paling suka SOYJOY rasa coklat, tapi setelah keluar SOYJOY Crispy, SOYJOY rasa coklat teralihkan oleh SOYJOY Crispy karena rasanya enak banget. SOYJOY Crispy adalah snack sehat yang hadir dalam butiran soypuff yang renyah dengan rasa vanila yang enak. Sensasi manis dalam SOYJOY Crispy pas di lidah, nggak bikin eneg. SOYJOY Crispy yang terbuat dari kedelai ini mengandung karbohidrat komplek makanya memberikan pasokan energi lebih stabil kalo dimakan sebelum berolahraga.
Perut yang terasa kenyang lebih lama membuat nafsu makan jadi terkendali. Nafsu makan yang terkendali menghindarkan kita dari obesitas. Kandungan kedelai dalam SOYJOY Crispy juga membuat gula darah terjaga. Kemasan SOYJOY Crispy yang praktis gampang dibawa kemana-mana. Begitu lapar melanda langsung makan aja SOYJOY Crispy. Nafsu makan terkendali, tubuh mendapat asupan serat dan protein tinggi, pola makan jadi teratur karena perut kenyang lebih lama....perut nggak buncit lagi. Thanks to SOYJOY Crispy.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H