Dari beberapa daerah yang pernah saya kunjungi, saya tak pernah bosan menyambangi Jogja. Entah sudah berapa kali saya ke Jogja.. udah nggak terhitung. Kampung saya memang di Jogja, namun seringnya saya ke Jogja juga bukan buat urusan pulang kampung. Tapi untuk urusan pekerjaan.. sembari pulang kampung juga sih hehehe.
Ada 2 hal yang saya lakukan jika saya ke Jogja yaitu menyambangi lokasi wisata dan cari tempat ngopi. Jalan-jalan tetap saya lakukan meski saya datang untuk urusan pekerjaan. Waktu luang yang mepet membuat saya harus menggunakan waktu luang dengan efektif. Saya nggak harus mampir di semua lokasi wisata mengingat pekerjaan saya kadang demikian padat. Datang ke 1 atau 2 lokasi wisata aja udah bikin saya happy.
Pemilihan lokasi wisata yang saya datangi biasanya berdasarkan pertimbangan dekatnya lokasi wisata tersebut dengan hotel tempat saya menginap. Jadi saya bisa perhitungkan waktu buat jalan-jalan.. misalnya 3 atau 4 jam. Meski cuman sebentar tapi saya cukup menikmati waktu luang saya di lokasi wisata itu karena sebenarnya, untuk menikmati suasana sebuah wisata, nggak perlu waktu lama. Kita hanya perlu fokus dengan tujuan. Nggak usah mampir ke tempat lain kecuali waktu jalan-jalan kita ke lokasi wisata yang sudah kita rencanakan selesai lebih cepat.
Itu soal jalan-jalan. Sekarang soal ngopi. Saya memang penyuka kopi. Negara kita kaya dengan berbagai macam jenis kopi dan saya sangat bersyukur karenanya. Banyaknya daerah penghasil kopi di negara kita membuat saya tak punya kopi favorit. Buat saya semua kopi enak asal diracik oleh orang yang tepat. Jenis kopi yang sama tapi diracik oleh orang yang berbeda bisa bikin citarasanya beda.
Saking seringnya saya ke Jogja, saya punya beberapat tempat ngopi favorit yang di kota ini. Saya mendatangi sebuah tempat ngopi bukan karena rekomendasi teman, karena saya lebih suka merasakannya sendiri. Kadang orang bilang kopinya enak tapi ternyata di lidah saya nggak cocok. Atau karena kopi di tempat itu enak maka pikiran saya akan bilang kopinya enak walau sebenernya tidak. Jadi mending eksplorasi sendiri deh.
Keasyikan jalan-jalan dan ngopi di Jogja kadang bikin saya lupa diri. Begitu istirahat di kamar hotel baru terasa deh kaki pegel, badan capek dan perut rasanya nggak enak banget. Dinginnya AC di hotel bikin penderitaan saya makin bertambah. Aslinya saya nggak betah ada di ruangan AC. Badan yang nggak enak bisa bikin tidur saya nggak nyenyak dan ini bahaya karena esok paginya saya masih harus mengurus pekerjaan di mana fisik saya nggak boleh lemah karena kurang tidur.
Seiring perkembangan jaman, Tolak Angin sekarang ada dalam bentuk cair yang praktis dibawa kemana-mana. Masuk kantong bisaaa.. masuk dompet juga bisa. Kalo mau minum, tinggal sobek bungkusnya dan langsung minum deh. Tolak Angin cair ini udah ada campuran madunya jadi khasiatnya jadi bertambah.