Nama penganan ini Krecek Cigar. Sepintas bentuknya mengingatkan saya pada guling, temannya bantal dalam versi mini. Kulitnya kecoklatan. Dengan plating yang menggoda, penampakan Krecek Cigar cukup menggugah selera. Tak menunggu lama, saya mencomot dan memakannya. Lah ternyata empuk banget... padahal saya kira rasanya keras.
Meski namanya Krecek Cigar, namun krecek yang biasa diolah sebagai pelengkap gudeg ini tak terlihat. Ia ngumpet di dalam penganan berbentuk guling mini ini. Krecek Cigar adalah satu dari beberapa penganan berbahan dasar tepung kentang yang disajikan malam itu. Saya sedang bersama teman-teman Kompasianer Jogja, hadir buat ngobrol-ngobrol tentang kesehatan di Cielo Resto Grand Aston Jogjakarta tanggal 14 April 2018 lalu.
Kentang memang sebuah bahan makanan yang bisa diolah menjadi apa saja. Saya suka segala jenis makanan berbahan dasar kentang. Sebagai bahan yang mengandung karbohidrat kompleks, kentang juga banyak mengandung vitamin dan mineral. Nutrisi dan proteinnya juga tinggi. Sebagai sumber karbohidrat dan protein, kentang bisa dijadikan bahan makanan pokok seperti nasi.
Saya tipikal orang yang nggak bisa gemuk. Sebanyak apapun saya makan, ya tetep segini aja badannya, nggak pernah lewat dari berat 40 kilogram. Seringkali temen-temen mencandai saya.. enak ya kamu, nggak pernah khawatir tentang berat badan. Nggak pernah mikir tentang diet. Hlaa itu salah banget. Sebenernya saya dulu selalu mencari cara buat gemuk, apa daya body tetep segini aja. Nggak ngaruh.
Orang kurus itu bukan berarti bisa makan segalanya. Kesehatan kudu dipikirin juga. Ada lho orang kurus yang terserang diabetes juga. Jadi kalo dibilang saya nggak memperhatikan pola makan dan jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh, ya itu salah banget. Saya kurus iya.. tapi saya ingin tetep sehat walaupun kurus. Saya punya cara sendiri dalam menjaga pola makan.
Mengurangi nasi
Dalam sehari Anda berapa kali makan nasi? Kalau saya cukup sekali. Saya makan nasi di siang hari. Untuk pagi hari sarapan saya cukup teh dan kue-kue kecil macam jajanan pasar atau potongan buah. Teh saya minum tanpa gula. Buat saya teh itu lebih nikmat diminum tanpa gula. Rasa teh nya lebih terasa.
Jalan kaki
Saya bukan orang yang rajin berolah raga namun setiap hari saya usahakan jalan kaki selagi sempat. Indonesia dikenal sebagai negara yang orang-orangnya malas jalan kaki. Apalagi sejak ada ojek online yang bisa menjemput penumpangnya sampai ke depan pintu rumah. Jika saya menggunakan ojek online, saya sengaja mengambil pick up point yang jaraknya tidak terlalu dekat rumah. Yaaa berjarak 300 meteran lah.
Hampir tiap hari saya ke pasar untuk membeli sayuran. Saya pergi ke pasar dengan jalan kaki juga. Namun saya ambil jalan berbeda ketika pulang dan pergi. Sengaja biar jalannya rada jauhan gitu. Normalnya jalan kaki dari rumah saya ke pasar nggak sampai 10 menit. Deket banget emang.
Lingkungan bisa memengaruhi gaya hidup seseorang. Saya nggak akan jadi produktif jika tiap hari gaulnya sama emak-emak yang doyan ngumpul dan ngerumpi. Supaya sehat maka saya harus bergaul dengan orang-orang yang sama-sama suka hidup sehat. Kita akan saling mengingatkan untuk tetap sehat.
Salah satu kumpulan orang-orang yang peduli dengan kesehatan adalah Sembutopia yang saya jumpai di Cielo Grand Aston malam itu. Sembutopia adalah komunitas dan platform digital yang digawangi oleh Pak Kafi Kurnia. Sembutopia mengkampanyekan gaya hidup sehat yang dilaksanakan berdasarkan 5 pilar yaitu Hope (harapan untuk sembuh), Heal (upaya penyembuhan), Habitat (lingkungan yang sehat), Health (kondisi sehat optimum) dan Happiness (tingkat kebahagiaan setelah mencapa tingkat optimum).
Salah satu cara Sembutopia mengedukasi masyarakat akan hidup sehat adalah dengan cara mengenalkan sumber karbohidrat pengganti nasi yaitu kentang. Makanya banyak hidangan yang disajikan malam itu adalah berbahan dasar kentang, salah satunya Kretek Cigar yang saya ceritakan di awal tulisan tadi. Selain kentang, kita juga bisa mengganti nasi dengan umbi-umbian yang banyak terdapat di negara kita. Mau sehat? Yuk mulai dari sekarang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H