Balapan itu olahraga beresiko tinggi namun menarik banyak penonton. Ada yang bilang balapan motor lebih berbahaya dari balap mobil, tapi buat saya sih yang namanya balapan itu berbahaya, walau balapan bakiak sekalipun. Dengan kondisi trek beraspal mulus dan pengaman di sana sini, seorang pembalap tetap tak juga aman di dalam kendaraan yang ia pakai saat balapan. Nasib apes menghampiri, nyawa bisa terbang saat itu juga. Good bye dunia.
Namun balapan justru jadi menarik saat para pembalapnya melakukan manuver ekstrem demi meraih kemenangan. Aksi saling salip diantara pembalap yang kadang jarak antara kendaraan yang satu dengan yang lainnya cuman seinchi bisa bikin jantung copot, tapi justru itu yang ditunggu. Balapan tanpa aksi salip salipan ya namanya bukan balapan, tapi pawai motor atau mobil mahal.
Aksi ekstrem para pembalap itu dimungkinkan karena skill dan kondisi kendaraan yang emang oke buat salip-salipan. Lalu.. juga karena kondisi trek tempat balapan dilangsungkan. Makin sulit trek nya maka makin tertantanglah para pembalap menaklukkannya dan jadi juara di trek yang sulit adalah sebuah kebanggaan tersendiri. Salah satu trek yang sulit dan berbahaya buat balapan adalah Sirkuit Guia Macao.
Tau kan ya gimana kondisi trek MotoGP... perhatiin pinggiran trek nya kak.. ada gravel alias area berpasir atau berumput yang jadi jarak antara aspal dan pagar pembatas. Jadi kalau ridernya jatuh, ia akan jatuh ke gravel dan nggak langsung menabrak pagar pembatas. Nah di Sirkuit Guia gravel ini tak ada. Pinggir trek langsung dibatasi pagar besi dan nggak ada gravel. So kalau ridernya jatuh ya bisa langsung "bersentuhan" dengan pagar tersebut.. nabrak kak.. langsung jderrr dan gubrakkkk.
Saya acung 46 jempol buat para pembalap yang berlaga di trek ini, terutama para rider di balap motor. Ngeliat para rider menikung dengan kecepatan 100 km per jam, memacu motor hingga 300 km per jam, di trek yang langsung berbatasan dengan pagar pembatas, itu butuh skill tingkat tinggi, motor yang oke dan nyali yang gede banget.. plus kenekatan luar biasa. Ngeliatnya aja ngilu kak.
Sebenernya trek tipikal Guia hanya cocok untuk mobil dan bukan untuk balapan motor. Nyatanya Sirkuit Guia Macao sukses menyelenggarakan balapan mobil Formula 3 dan Macao Motorcycle Grand Prix sejak tahun 1954. Balapan bernama Grand Prix Macao dihelat setiap bulan November dan selalu menjadi ajang yang ditunggu para penggila balapan di Macao.
Pemerintah Macao memang memperhatikan olahraga balapan sebagai salah satu daya tarik pariwisata yang menghasilkan pendapatan yang besar untuk negara ini. Tapi karena balapan hanya diadakan pada bulan November, gimana caranya menarik minat para penggila balapan untuk tetap datang ke Macao walau tak ada balapan? Dengan membuat Museum Grand Prix.
Museum Grand Prix sangat memanjakan para penikmat balapan. Isi museum ini adalah mobil-mobil dan motor-motor yang pernah digunakan pada balapan grand prix Macao yang legendaris banget. Ada mobil balap Ayrton Senna, Michael Schumacher dan lain-lain. Jangan cari motor Valentino Rossi atau Marc Marquez ye... karena udah pasti nggak ada.
Selain mobil dan motor, ada keterangan mengenai sejarah mobil balapnya juga. Foto-foto para pembalap legendarisnya juga ada. Masuk ke museum Grand Prix, kita seperti terlempar ke masa lalu, ke masa balapan masih pake kendaraan yang lucu kalo diliat di jaman sekarang namun dalam kategori modern di masanya. Trus ada tempat main game juga di sini jadi kita bisa nyoba jadi pembalap ala-ala.
Kalo saya mending ke Kwun Ya Kai di Taipa. Yang hobi kulineran mending ke sini aja kata temen saya yang bolak balik ke sini. Karena perut bakal kenyang sama macem-macem kue khas Macao yang dibikin langsung di toko-toko kue di lokasi ini. Toko-toko kue ini sudah berdiri selama beberapa generasi, jadi rasa kue nya khas banget, kata temen saya. Es krim rasa durian, kue almond, egg tart ala portugis, manisan nougat dan lain-lain adalan penganan yang dijajakan di sini. Enak kali yaaaa makan egg tart sambil nonton balapan di sirkuit Guia... cussss yuk.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H