Tahu Indomie, Polygon dan Polytron? Itu adalah dua diantara banyaknya produk Indonesia yang mendunia. Negara Afrika adalah salah satu negara yang familiar banget dengan Indomie sementara Polygon... banyak dipake atlet luar negeri. Banyaknya produk yang mendunia itu mestinya membuat kita bangga, iya bangga. Namun masih belum tinggi kesadaran kita untuk membeli produk dalam negeri.
Banyak yang bilang mencintai produk Indonesia tapi masih suka membeli produk luar negeri ketimbang produk dalam negeri. Padahal mencintai Indonesia tidak cukup hanya bangga saja tapi juga membeli dan memakai produk Indonesia. Sudah punya produk Indonesia belummm? Membeli dan memakai produk Indonesia juga membuat masa depan Indonesia menjadi lebih cerah karena ekonomi Indonesia jadi kuat.
Kenapa kita perlu membeli produk dalam negeri? Karena uangnya nggak kemana-mana. Uangnya lari ke dalam negeri juga, berputar di dalam negeri juga. Kekuatan sebuah negara terutama dilihat dari ekonominya. Ekonomi sebagian besar ditunjang oleh industri. Maka industri dalam negeri yang kuat akan menunjang perekonomian Indonesia.
Sektor Industri menyerap tenaga kerja yang besar karena itu menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia. Artinya.. masalah pengangguran akan berkurang karena serapan lapangan pekerjaan dari sektor Industri. Orang-orang yang nganggur sedikit jadinya. Beban pemerintah akan pengangguran jadi berkurang.
Mas Iwet Ramadhan pada acara Nangkring Kompasiana dengan Kemenperin hari ini mengatakan bahwa untuk  membangun kesadaran masyarakat pada produk lokal caranya adalah dengan membuat masyarakat memahami warisan nenek moyang dan membangun peradaban bangsa demi masa depan Indonesia.
Baru kemarin saya mengunjungi kawasan Setu Babakan di Jakarta Selatan untuk melihat pembuatan batik Betawi. Batik dilukis oleh anak-anak muda menggunakan canting dan malam. Anak-anak muda ini fokus melukis batik di tempat yang sangat sederhana. Setelah dilukis dengan malam, batik kemudian melalui proses selanjutnya yaitu pewarnaan dan lain-lain. Dari selembar kain polos lalu menjadi batik yang sudah siap jual itu prosesnya lama. Namun kualitas batiknya sangat baik. Saya tak bisa menahan diri membeli sebuah syal batik bermotif ondel-ondel. harganya seratus ribu saja.
Susungguhnya produk lokal Indonesia juga nggak selalu rumit bahan dan pembuatannya. Mas Iwet Ramadhan yang punya Jakarta Creative, membuat produk lokal dengan menggunakan bahan yang ada di sekitar kita. Kepikiran nggak bahwa kantong kresek hitam bisa dibuat  menjadi dompet kartu nama? Saat mas Iwet Ramadhan menunjukkan dompet kartu nama ini tadi.. saya sungguh terkejut. Orang Indonesia itu kreatif sebenarnya.
Produk lokal dibuat oleh orang lokal, Mas Iwet membuat produk itu dengan memberdayagunakan ibu-ibu rusun. Ibu-ibu membuat produk lokal lalu dijual dan mereka bisa mendapat penghasilan dari situ. Ada dua keuntungan bagi para ibu dengan cara kerja model begini. Yang pertama, ibu-ibu dapat penghasilan dan ibu-ibu dapat ilmu baru. Satu saat ilmu membuat produk bisa mereka aplikasikan sendiri dan produknya bisa dijual sendiri.