Mohon tunggu...
Ya Yat
Ya Yat Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Penyuka MotoGP, fans berat Valentino Rossi, sedang belajar menulis tentang banyak hal, Kompasianer of The Year 2016, bisa colek saya di twitter @daffana, IG @da_ffana, steller @daffana, FB Ya Yat, fanpage di @daffanafanpage atau email yatya46@gmail.com, blog saya yang lain di www.daffana.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Pak Jokowi di Kompas 100 CEO Forum: Dari Infrastruktur Sampai Fakultas Jurusan Toko Online

4 Desember 2017   18:45 Diperbarui: 4 Desember 2017   18:48 1168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jurusan animasi ini dipandang aneh oleh para tetangga saya. Apa itu animasi? Belajar menggambar? Tanya mereka. Saya tersenyum saja, mereka tak tahu bahwa ilmu yang berhubungan dengan program komputer banyak dibutuhkan, which is lulusan dengan keilmuan ini punya kesempatan kerja lebih besar. Jaman sekarang kan jaman digital. Jaman digital juga menuntut guru-guru punya keahlian ganda. Guru harus berpikir kreatif dan kritis, supaya muridnya juga kreatif dan kritis, kata pak Jokowi. Guru bahasa Indonesia sebaiknya juga bisa mengajar keahlian lain, misalnya bahasa Inggris.

bukan CEO (dok.yayat)
bukan CEO (dok.yayat)
Terakhir.. pak Jokowi mengeplak para pengusaha dan politisi. Ini yang saya suka dari pak Jokowi. Ia tak peduli siapa yang hadir di situ, kalau ia berbicara, semua kena keplak. Tahun depan ada pilkada yang berlangsung di 171 daerah dan propinsi. Tentu kita tahu bagaimana kondisi saat pilkada. Panas... pasti. Pak Jokowi mengingatkan agar jangan mencampur adukkan ekonomi dan politik.

Urusan ekonomi jangan terpengaruh politik, pengusaha jangan menyambi jadi politikus dan politikus jangan menyambi jadi pengusaha, kata pak Jokowi tegas. Ketegasan ini disambut tepuk tangan meriah para CEO yang hadir. Entah tepuk tangan karena setuju atau tempuk tangan karena tak tahan disindir pak Jokowi. Saya mesem saja... karena banyak nama yang hadir di acara itu adalah pengusaha yang nyambi jadi politikus.

 Sebuah hal yang wajar terjadi di negara kita sebenarnya. Politikus dan pengusaha itu satu mata rantai yang nggak bisa dipisahkan karena kekuasaan butuh uang. Nah kalo dilarang, bagaimana politik bisa jalan. Mungkin ada maksud lain dari ucapan pak Jokowi yang belum bisa saya cerna maksudnya. Saya cuma berani bilang dalam hati... "ah pak Jokowi juga pengusaha kan". Jangan bilang-bilang ya.. nanti saya kena keplak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun