Sakit adalah kondisi wajar yang terjadi pada seseorang. Tak selamanya manusia itu fit dan bugar. Ada kalanya ia lemah dan sakit karena banyak hal, bisa karena kecapekan, terserang virus dan lain-lain. Tapi jika seseorang terserang sakit, kadang ia malah jadi setres memikirkan biaya obat yang sering kali tak murah. Apalagi jika pengobatan yang dibutuhkan harus dilakukan terus menerus selama waktu tertentu atau malah harus menginap di rumah sakit. Waduh...
Pemerintah tak abai pada kesehatan masyarakatnya. BPJS adalah program pemerintah untuk meringankan beban warganya yang mengalami sakit. Dari berbagai cerita, BPJS sudah banyak menolong orang-orang yang kesulitan dengan biaya berobat. Tinggal sodorkan kartu BPJS dan biaya ditanggung pemerintah. Meski banyak berita soal prosedur BPJS yang sering menjadi kendala tapi program pemerintah ini patutlah dihargai.
Di jaman serba digital sekarang ini, semua juga dilakukan secara digital. Orang terbiasa melakukan semua hal dengan gadget makanya sekarang ada bermacam aplikasi untuk memudahkan orang beraktivitas. Tiap bulan ada puluhan aplikasi baru kali yak, cuman saya sih hanya mendownload aplikasi yang penting dan saya gunakan tiap hari, misalnya aplikasi ojek online.
Pada tanggal 25 September lalu saya iku acara kopiwriting yang diadakan oleh Kompasiana di bilangan Panglima Polim Jakarta Selatan. Kopiwriting kali ini membahas tentang Mobile JKN yang dibuat oleh BPJS Kesehatan. Aplikasi Mobile JKN dibuat untuk pemilik JKN dan non JKN agar lebih mudah mendapatkan pelayanan kesehatan.
Bila belum punya JKN, maka aplikasi ini bisa digunakan untuk mendaftar. Lebih simple sih karena orang nggak perlu antri panjang buat melakukan pendaftaran. Cukup mengisi NIK, tanggal lahir, nama ibu kandung, alamat email dan nomor handphone. Nomor JKN akan segera kita dapat. Kemudian kita tinggal mencetaknya di kantor BPJS terdekat. Namun jika tak ingin dicetakpun tak apa, nomor JKN bisa diforward ke email kita dan tinggal tunjukin aja pas berobat.
Untuk orang yang sudah punya nomor JKN, tinggal masukkan nomor BPJS nya dan langsung bisa cek rumah sakit mana aja yang bisa melayani dirinya dan fasilitas kesehatan apa aja yang  bisa ia dapatkan. Ini meminimalisir orang bolak-balik ke banyak rumah sakit demi mendapatkan pelayanan kesehatan. Mempersingkat waktu dan mengurangi tenaga juga kan.
Pernah nggak mau opname di rumah sakit dan ternyata kamarnya penuh? Dengan aplikasi mobile JKN ketersediaan kamar bisa diketahui. Ini salah satu kemudahan dalam mobile JKN selain kemudahan lainnya yaitu informasi RS rujukan, jadwal pelayanan kesehatan, ambil nomor antrian, update data peserta JKN dan lain-lain.
Mobile JKN baru mengadakan soft launching pada 17 Juli lalu. Tujuan diadakannya aplikasi ini adalah untuk menjangkau makin banyak orang yang belum mendapatkan JKN. Bapak Gunadi, Deputi Direksi bidang Teknologi dan informasi di acara kemarin bilang bahwa target peserta JKN 79 persen baru tercapai 78,6 persen. Sementara untuk faskes dari target 77 persen baru tercapai 76,7 persen. Makanya JKN melakukan inovasi agar target lebih tercapai dan masyarakat menikmati fasilitas kesehatan dengan gratis.
Mobile JKN baru didownload sejutaan orang di playstore. Selain di playstore, mobile JKN juga tersedia di apple store. Sungguh masih besar upaya yang dilakukan BPJS guna memasyarakatkan aplikasi ini. Tapi mengingat aplikasi ini baru soft launching bulan Juli lalu maka ini sudah jadi awal yang baik sih. Launching resminya akan dilakukan bulan oktober.
Pengenalan Mobile JKN juga penting agar orang tahu bahwa aplikasi inilah aplikasi yang resmi dar BPJS. Mengingat di Play Store banyak banget aplikasi soal BPJS dan nggak tau tuh informasi dari aplikasi itu benar atau tidak. Semoga makin banyak orang yang mendapatkan manfaat dari mobile JKN dan nggak merasa stres lagi jika mengalami sakit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H